Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA TERKINI

Komitmen Tangani Stunting, Wali Kota Rahma Diganjar Penghargaan Manggala Karya Kencana

badge-check


					Komitmen Tangani Stunting, Wali Kota Rahma Diganjar Penghargaan Manggala Karya Kencana Perbesar

TANJUNGPINANG (HK) — Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Penghargaan itu diberikan atas komitmen Wali Kota Rahma dalam pengendalian penduduk dan penurunan angka stunting.

Penghargaan diserahkan kepada Wali Kota Rahma disejalankan dengan kegiatan Rekonsiliasi Stunting dan Rembug Stunting tingkat Provinsi Kepri Tahun 2023 di CK Hotel Tanjungpinang, Kamis (7/9/2023).

Rahma mengucapkan terima kasih kepada BKKBN Pusat khususnya kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri yang telah memberikan penghargaan tertinggi berupa Lencana Manggala Karya Kencana.

Menurutnya, penghargaan yang diberikan ini tidak datang secara tiba-tiba, ataupun hasil dari pemberian. Namun penghargaan ini sebagai buah dari kerja keras dan komitmen dalam menggerakkan progran pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana serta percepatan penurunan stunting di Tanjungpinang.

“Ini merupakan buah dari kerja keras dan komitmen yang tinggi dari semua pihak terhadap Program Keluarga Berencana serta Penurunan Stunting di Kota Tanjungpinang,” kata Rahma.

Ia mengungkapkan, penurunan stunting tidak dapat dilakukan sendirian namun dalam penurunan stunting semua elemen daerah harus bersinergi dan bergerak bersama, tentunya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Dengan bersinergi dalam upaya penurunan stunting ini, lanjut Rahma, telah membuahkan hasil dengan adanya penurunan angka stunting di Kota Gurindam.

“Kita ingin dalam intervensi untuk memberikan asupan gizi dapat terus dilakukan serta gencar memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak baduta dan balita,” tuturnya.

Selain itu, kata Rahma, Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) cukup optimal sehingga dapat menurunkan prevalensi angka stunting di Kota Tanjungpinang.

“Sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang disematkan kepada Bapak Wakil Wali Kota dirasa sangat cukup berperan dalam upaya penurunan stunting secara optimal dengan menggerakkan seluruh perangkat daerah, tenaga kesehatan dan elemen masyarakat untuk bersama-sama menekan angka prevalensi stunting di Kota Tanjungpinang yang saat ini sudah cenderung mengalami tren penurunan,” lanjutnya.

Rahma juga mengucapkan terimakasih sekaligus mengingatkan kepada semua pihak yang telah berkolaborasi untuk terus meningkatkan kinerjanya sehingga mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

“Apa yang mampu ditorehkan ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kinerja dengan sebaik-baiknya sehingga berdampak yang positif bagi kemajuan dan perubahan masyarakat dan daerah kearah yang jauh lebih baik, terutama dalam penanganan stunting di Kota Tanjungpinang,” imbuhnya.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN Pusat Sukaryo Teguh Santoso menegaskan jika percepatan penurunan stunting ditargetkan pemerintah sebesar 14 persen secara nasional pada 2024.

Menurutnya, target tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya peranan pemerintah daerah. Sebab, banyak kasus stunting ditemukan di daerah.

Ia meminta agar pemerintah daerah sebagai tokoh utama, bisa fokus memberdayakan sumber daya yang ada, karena akan mempengaruhi hasil secara nasional.

“Saya juga mengapresiasi setiap upaya kabupaten/kota yang sudah menerapkan dengan baik dalam percepatan penurunan stunting. Salah satunya adalah peran orang tua asuh yang diterapkan dalam beberapa model,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri Rohina mengatakan Rekonsiliasi Stunting dan Rembug Stunting tingkat Provinsi Kepri ini mengangkat tema penguatan percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor.

Tujuannya untuk penguatan komitmen dan peran pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan program percepatan penurunan stunting.

“Khususnya untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja dalam mendukung program percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

Pada kesempatan itu akan memaparkan capaian kinerja dan menyusun rencana aksi atau solusi dalam akselerasi pencapaian percepatan penurunan stunting.

Dengan ini diharapkan dapat menguatnya komitmen dan dukungan pemangku kebijakan serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program percepatan penuruan stunting Tahun 2023.

“Tujuan akhirnya yaitu menurunnya angka prevalensi stunting di Kepri,” imbuhnya. (eza)

Baca Lainnya

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

11 Desember 2024 - 14:28 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Trending di PINANG