NATUNA (HK) — Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna dinilai sukses dengan gemilang mempertahankan dan mengamankan wilayah udara Natuna.
Di samping itu, institusi TNI AU itu juga dinilai berhasil memperkuat dirinya pada berbagai aspek di perbatasan negara.
Pandangan ini disampaikan Pemerintah dan DPRD Kabupaten Natuna berdasarkan fakta lapangan yang terlihat nyata adanya di Natuna.
Wakil Bupati Natuna, Rodial Huda menegaskan, wilayah udara Natuna sedari dahulu kala hingga saat ini selalu aman dan terkendali.
Pesawat terbang tetap aman mengudara di sepanjang ruang udara Natuna tanpa ada gangguan yang bersifat non teknis dan non alam.
“Sejauh ini kita belum pernah mendengar adanya pelanggaran wilayah udara di sini,” tegas Wabup Rodial di Ranai, Jumat (21/6/2024) melalui telepon, kemarin.
Kondisi aman ini disebutnya berkat kinerja baik TNI AU, Khususnya Lanud Raden Sadjad Natuna dalam upaya mempertahankan dan mengamankan wilayah NKRI.
Berkat kinerja baik itu pula, gejolak yang terjadi di Laut Cina Selatan tidak sampai berdampak buruk terhadap zona udara Laut Natuna Utara.
Diketahui bahwa Natuna merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan yang sedang bergejolak akibat adanya sengketa wilayah antar negara di kawasan.
“Jadi ukuran kinerja baik itu berupa kondisi udara kita yang aman. Dari situ itu kita paham bahwa hasil kerja Lanud kita ini sesuai harapan,” imbuh Wabup Rodial.
Pandangan yang sama juga disampaikan Anggota DPRD Natuna, Erwan Hariadi. Ia mengaku tidak mengetahui persis kapasitas Lanud RSA dari segi kekuatan tempur dan pertahanannya.
Ia tidak dapat menyebutkan jumlah peralatan tempurnya, senjatanya, personilnya dan kekuatan taktis serta strategisnya. Begitu juga dengan operasi-operasi militer yang digelar TNI AU di Natuna.
“Ya kita memang tidak tahu sebanyak dan secanggih apa senjatanya. Tapi yang kita tahu persis udara Natuna ini aman tanpa gangguan. Dan belakangan ini secara kasat mata kita dapat melihat banyak peningkatan di Lanud,” tegasnya.
Namun demikian, Erwan tidak menampik terkait adanya kemungkinan gangguan yang terjadi di wilayah udara Natuna yang memang sengaja tidak dipublish oleh TNI AU karena pertimbangan-pertimbangan strategis ataupun teknis.
“Tapi ukurannya kan bukan di situ. Kita mengukurnya pada apa yang terjadi dan kita rasakan semua di sini,” jelasnya.
Ia mengapresiasi tinggi hasil kerja TNI AU secara keseluruhan, khususnya Lanud RSA Natuna yang dinilai telah sungguh – sungguh menjaga wilayah udara, sehingga Natuna aman dari gangguan yang bersifat pelanggaran kedaulatan maupun tindakan kriminal.
“Pokoknya Lanud kita ini kerjanya jos lah. Itu patut kita dukung dan apresiasi. Mudah-mudahan Lanudnya semakin tangguh,” pungkasnya. (fat).