– Dukung Penuh Transformasi STAIN Menjadi IAIN
BINTAN (HK) – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan kuliah umum dengan tema “Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara yang diselenggarakan di auditorium kampus ini menghadirkan Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang, M.Si., sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., beserta istri, Ns. Nurhidayu, S.Kep., Kakanwil Kemenag Prov. Kepulauan Riau, Kakan Kemenag Kab/Kota di Kepri, para wakil ketua, dosen, tenaga kependidikan, serta ratusan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Faisal menyampaikan apresiasi kepada Ketua Komisi VIII DPR RI atas dukungannya terhadap pengembangan PTKIN, khususnya STAIN Sultan Abdurrahman.
“Dalam tujuh tahun terakhir, STAIN Sultan Abdurrahman mengalami pertumbuhan signifikan, baik dari jumlah program studi, sarana prasarana, hingga kualitas sumber daya manusia. Saat ini, kami memiliki 12 program studi, empat di antaranya telah terakreditasi “Baik Sekali”, dengan lebih dari 25 dosen bergelar doktor,” ujarnya Sabtu (25/1).
Ia juga menambahkan bahwa kampus tengah mempersiapkan transformasi menjadi institut agama Islam negeri (IAIN) dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Kami telah memenuhi persyaratan administratif untuk peningkatan status institusi ini, dan kami sangat mengharapkan dukungan dari Komisi VIII DPR RI demi kelancaran proses tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang, M.Si., dalam pemaparannya menekankan pentingnya transformasi pendidikan tinggi Islam dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Ia mendorong seluruh elemen civitas academica untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Perguruan tinggi harus menjadi penggerak perubahan dengan menghasilkan lulusan yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi,” tegasnya.
Marwan juga mengangkat isu strategis terkait pengelolaan haji, wakaf, dan sertifikasi halal, yang merupakan peluang besar dalam konteks global. Ia menyoroti peran Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dalam menetapkan standar halal internasional.
“Pendidikan Islam harus terus mengedepankan nilai moral dan spiritual tanpa meninggalkan substansi ajarannya,” jelasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepri, Dr. H. Zoztafia, S.Ag., M.Pd.I., memberikan dukungan penuh atas kemajuan yang telah dicapai STAIN Sultan Abdurrahman.
“STAIN Sultan Abdurrahman sudah sangat layak untuk menjadi IAIN. Kami optimistis transformasi ini akan terwujud dengan sinergi yang kuat antara semua pihak,” ujarnya.
Pada sesi diskusi, para mahasiswa turut menyampaikan aspirasi terkait pengembangan kampus, termasuk pembangunan asrama mahasiswa. Ketua STAIN menjelaskan bahwa rencana pembangunan tersebut telah diajukan sebagai bagian dari upaya mendukung mahasiswa dari berbagai wilayah di luar Kepulauan Riau.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah inspirasi, tetapi juga momentum penting bagi STAIN Sultan Abdurrahman untuk terus berperan aktif dalam mencetak sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045. Dengan semangat transformasi, perguruan tinggi keagamaan Islam diharapkan mampu menjadi pusat keunggulan akademik sekaligus moral dalam menghadapi tantangan global. (r/eza)
: