TANJUNGPINANG (HK) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 menjadi 6,94 persen, turun 0,67 persen dibanding Februari 2023.
Hal ini menunjukkan gairah ekonomi Kepri semakin membaik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen (year-on-year/yoy) pada triwulan I-2024.
Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, memberikan apresiasi atas penurunan angka pengangguran tersebut.
“Turunnya TPT Kepri ini adalah berita baik dan menunjukkan perekonomian kita terus membaik serta mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya, kemarin.
Ansar berharap pertumbuhan ekonomi Kepri yang positif dapat terus dipertahankan melalui berbagai kebijakan penguatan sektor pariwisata, industri pengolahan, dan investasi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2024, jumlah angkatan kerja Kepri sebanyak 1.078,17 ribu orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67,14 persen, turun 0,15 persen poin.
Sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 1.003,39 ribu orang, dengan lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbesar terdapat di Industri Pengolahan yaitu sebesar 21,73 persen.
Namun, sebesar 333,12 ribu orang (33,20 persen) bekerja di kegiatan informal, mengalami kenaikan 4,84 persen poin dibanding Februari 2023.
Sementara itu, ekonomi Kepri triwulan I-2024 menunjukkan adanya pertumbuhan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp85,60 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp51,25 triliun.
Pada sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 25,50 persen.
Sedangkan dari pengeluaran, komponen pengeluaran tertinggi adalah Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga yaitu sebesar 17,76 persen.
Lapangan usaha konstruksi menyumbang andil pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 2,53 persen, sedangkan dari pengeluaran, andil tertinggi disumbang oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto yang mencapai 3,35 persen. (eza)