BATAM (HK) – Promosi Bandara Kertajati di Batam mulai digencarkan. Potensi jumlah penumpang yang terus bertumbuh signifikan dari Batam ke Jawa Barat dianggap mampu mengoptimalkan konektivitas antara Kertajati dan Bandara Hang Nadim Batam.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cecep Kurniawan mengatakan saat ini Bandara Kertajati tengah dalam masa transisi pemindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara.
“Saat ini sedang langkah transisi. Pemerintah juga tengah mempersiapkan kantor pusat sekaligus aksesibilitas untuk angkutan umum menuju Bandara Kertajati,” kata Cecep usai kegiatan promosi Bandara Kertajati di Hotel Harris Batam Centre, Batam, Kamis (30/11/2023).
Sejatinya, pemerintah telah berupaya menciptakan berbagai variasi aksesibilitas untuk memudahkan calon penumpang ke bandara yang beoperasi sejak 2018 lalu itu.
“Mulai dari Damri, aegn travel, bahkan prasarana jalan seperti Tol Cisumdawu. Jadi ke Kertajati sekitar 1 jam, tapi dengan tol tersebut hanya 40 menit,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Muhammad Singgih mengatakan potensi penumpang dari Batam cukup besar. Namun masih banyak penumpang dari Batam lebih memilih lewat Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Bandara Kertajati yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat ini mengakomodir penumpang pesawat yang ingin bepergian ke wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat.
“Di Batam, banyak warga Sunda dan Jawa Barat. Jadi ketika pulang kampung lewat Kertajati. Selain itu, daerah sekitar Bandung juga merupakan destinasi wisata bagi warga Batam,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB) Pikri Ilham Kurniansah mengatakan konektivitas optimal antara Hang Nadim dan Kertajati dapat meningkatkan jumlah penerbangan antara keduanya.
“Kertajati ini lebih besar dan panjang landasan pacunya, sehingga pesawat besar bisa mendarat. Lalu posisi geografis Bandung itu daerah lekukan, jadi pas sore lebih susah mendarat. Sedangkan Kertajati tidak seperti itu, sehingga bisa beroperasi 24 jam,” jelasnya.
District Manager Batam-Kepulauan Riau Lion Group Amar Fernando mengungkapkan sebelumnya penerbangan Lion Air dari Batam ke Kertajati ini rata-rata penumpang hariannya sekitar 125 orang.
“Batam-Bandung lewat Kertajati rata-rata harian 125 penumpang. Tapi sekarang hanya 2 kali seminggu dengan rata-rata 90-an penumpang. Info yang kami dapat memang terkait transportasi yang sekitar 2 jam dari Bandung, sehingga penumpang masih banyak memilih dari Jakarta,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki konektivitas antara Bandung dan Bandara Kertajati, dengan harapan dapat menyegarkan gairah penumpang untuk terbang ke bandara senilai Rp 2,6 triliun tersebut.
Sumber: Bisnis.com