BINTAN (HK) – Kasus kekerasan yang melibatkan anak, baik sebagai korban maupun tersangka yang ditangani wilayah hukum Polres Bintan tahun 2023 ini menurun dibandingkan tahun 2022 mengalami penurunan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Bintan Iptu Missyamsu Alson saat menjadi nara sumber dalam mengisi acara di kantor salah satu media Tv di Tanjungpinang yang disiarkan secara langsung melalui siaran live chanel youtube berjudul Bintan Darurat Pencabulan, Kamis (23/11/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Kasi Humas Polres Bintan ini di dampingi Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto dan Dinas Pemberdayaan Perempuan (P3KB) Kabupaten Bintan.
“Untuk tahun 2023 sampai saat ini Polres Bintan dan Polsek menangani sebanyak 26 kasus yang melibatkan anak-anak baik sebagai korban maupun sebagai tersangka,” ungkap Alson.
Dari jumlah data tersebut, jelasnya, perkara yang telah diselesaikan dengan menyerahkan tersangka kepada penuntut umum atau Kejaksaan sebanyak 22 kasus.
“Sedangkan yang sedang ditangani saat ini sebanyak 4 kasus,”paparnya.
Untuk tahun 2022, lanjutnya, Polres Bintan menangani perkara anak sebanyak 36 kasus sedangkan di tahun 2023 ini Polres Bintan telah menangani sebanyak 26 kasus.
“Berdasarkan data dan laporan yang diterima terjadi penurunan kasus yang melibatkan anak sebanyak 10 kasus atau terjadi penurunan sebesar 10%,” jelas Kasihumas.
Dalam kesempatan itu, Kasihumas juga memberikan tips aman kepada masyarakat Kabupaten Bintan agar anak tidak menjadi korban ataupun menjadi pelaku tindak pidana sehingga akan terhindar dari jeratan hukum.
“Peran utama untuk menghindarinya adalah peran orang tua, karena sebagian besar anak berada dalam lingkungan keluarga, orang tua harus aktif mengontrol anaknya baik secara langsung maupun dengan menggunakan handphone,” ujarnya
Jika perlu, kata Alson, apabila anak tidak pulang ke rumah pada waktunya segera cari dan dijemput serta dibawa pulang agar terhindar dari kejahatan baik menjadi korban maupun menjadi pelaku kejahatan.
“Kepada masyarakat juga dimintai untuk peduli walaupun anak-anak tersebut bukan anak kandungnya, minimal kalau menemukan anak-anak yang nongkrong hingga larut malam agar disuruh pulang”, imbau Kasihumas Iptu Alson
Acara tersebut tampak alot melalui sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pemandu acara Chairuddin kepada Nara sumber tentang penyebab serng terjadinya pelecehan terhadap anak di Kabupaten Bintan, namun pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh para narasumber baik dari Polri maupun dari DP3KB.
Dalam acara tersebut terungkap bahwa terjadinya pelecehan terhadap anak karena adanya bujuk rayu dengan mengiming-imingi korban baik dengan kata-kata maupun dengan mengiming-imingi korban akan diberikan sejumlah uang dan barang. (nel)
