BATAM (HK) – Kapolresta Barelang, Nugroho Tri Nuryanto menegaskan bahwa relokasi berjalan aman. Semakin banyak warga yang terdampak PSN Rempang Eco City bersedia pindah ke lokasi yang disediakan BP Batam di Tanjung Banon, Pulau Rempang.
“Alhamdulillah tidak ada, kita, Babinsa, semua pendekatan dengan masyarakat, tokoh masyarakat, sekarang ini baik-baik aja komunikasinya,” bebernya.
Merujuk data dari BP Batam, terdapat 4 Posko Pelayanan bagi warga yang akan mengikuti program relokasi, yakni di RSKI, Kantor Camat Galang, Kantor Lurah Cate dan PTSP. Total warga yang mendaftar 392 hunian, total warga yang konsultasi 595 hunian.
Nugroho menjelaskan, kepolisian kawasan setempat tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai tim pengamanan sehingga relokasi warga dan pembangunan proyek Rempang Eco City tetap berjalan baik dan sesuai target.
“kita cuman mengamankan aja, jadi yang, nanti teknis pemindahannya bagaimana, relokasi seperti apa, kita dari kepolisian hanya mengamankan, mengawal PSN itu biar aman, tidak ada gejolak, itu aja,” tutur dia.
“Seandainya, contohnya kalau nanti ada masyarakat yang menyebarkan berita hoax soal Rempang, ya berarti urusannya sama kita, contohnya seperti itu. Kalau ada yang menghasut, mengintimidasi, berarti urusannya sama kita, ya itu aja,” lanjut Nugroho.
Pernyataan Nugroho senada dengan kesaksian sejumlah warga Rempang. Seperti yang diutarakan Yuliana, salah satu warga Kampung Tua Pasir Panjang, Rempang. Dia mengaku, tidak ada tekanan apapun dalam pemindahan yang dilakukan BP Batam.
Yuliana dan keluarga sudah dipindahkan dari Rempang ke Kecamatan Batu Aji, Batam. “Tidak ada tekanan. Semula tinggal di daerah Kampung Tua Pasir Panjang, Pindah ke Batu Aji,” ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan Wulan Ratna Sari, warga Sembulang Camping RT 02 RW 02, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, yang sudah mengikuti program relokasi.
“Dari awal saya percaya bahwa BP Batam akan menepati janji untuk membangun rumah untuk warga rempang yang terkena proyek industri di Rempang. Kami paham kok jika prosesnya tidak mudah, yang pasti kami senang akan mendapat rumah yang lebih bagus dan layak serta bersertifikat,” kata Wulan.
Sementara itu, Suharti, warga Sembulang Tanjung berharap BP Batam segera menyelesaikan pembangunan rumah permanen agar bisa ditempati warga yang terdampak.
Suharti pindah dari Rempang ke hunian sementara perumahan RCP Batu Aji. “Harapan saya, semoga pembangunan ini lancar, aman, dan cepat selesai,” harap Suharti. (r)