NATUNA (HK) – Kedeputian Telekomunikasi dan Informatika (TIK) Kemenko Polhukam RI telah mengidentifikasi persoalan-persoalan yang membuat jaringan telekomunokasi di Natuna tidak bagus.
Dari hasil pertemuan dan audiensinya dengan Pemerintah Kabupaten Natuna dan seluruh stakeholder terkait, Kemenko Polhukam dapat menympulkan bahwa persoalan utama telekomunikasi di Natuna berupa kapastitas yang tidak memadai.
Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kemenkopolhukam, Marsma TNI Budi Eko Pratomo, S.E., M.Sc mengatakan, persoalan ini diungkap oleh seluruh pihak terkait yang terlibat dalam upaya pencarian masalah yang terjadi sehingga menyebabkan telokumikasi Natuna tidak baik.
“Kesimpulannya adalah akar masalahnya ada di kapasitas,” kata Marsma Budi kepada sejulam wartana di Kantor Network Operation Centre (NOC) Palaparing Barat Natuna, Rabu (1/11/2023) kemarin.
Menurutnya, kapasitas yang tidak memadai ini menimbulkan berbagai persoalan yang terjadi di Natuna selama ini.
Perosalan-persoalan yang timbul itu teridentifikasi berupa jangkaun jaringan telekomunikasi yang tidak merata, sejumlah tower BTS yang tidak dapat menangkap sinyal dan speed sinyal telekomunikasi yang masih rendah.
“Semua ini kami bawa balik ke Jakarta dan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait serta stakeholder yang ada,” paparnya.
Dengan ini pula ia menegaskan bahwa persoalan itu harus segera mendapatkan solusi agar Natuna dapat merdeka sinyal seperti halnya daerah-daerah lain.
Menurutnya, ada dua solusi yang mesti dijalankan yakni solusi jangka pendek berupa pemerataan jaringan dan peningkatan kapasitasnya.
Dan solusi jangka panjang berupa penguatan infrastruktur yang terkait dengan jaringan telekomunikasi yang ada di Natuna semisal sektor energi (PLN) yang perlu peningkatan dan sektor lainnya.
“Ini semua akan dikoordinasikan untuk mendapatkan solusi yang tepat bagi Natuna,” ujarnya. (fat).