TANJUNGPINANG (HK) – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut turun sebanyak 4,2 ribu orang.
Pada Maret 2024, tercatat 138,30 ribu orang atau 5,37 persen dari penduduk Kepri hidup di bawah garis kemiskinan, menurun dari kondisi Maret 2023 di mana sebanyak 142,50 ribu orang atau 5,69 persen mengalami kemiskinan.
Data ini diungkapkan oleh Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, pada saat pemaparan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang pada Senin (1/7/2024).
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri Adi Prihantara dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri hadir untuk mendengarkan presentasi Darwis.
Dalam paparannya, Darwis memaparkan juga jumlah penduduk miskin di Kepri selama periode Maret 2023-Maret 2024.
Data menunjukkan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat dari 111,90 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 112,28 ribu pada Maret 2024.
Sedangkan di daerah perdesaan, jumlah penduduk miskin menurun dari 30,60 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 26,03 ribu orang pada Maret 2024.
Darwis juga menyoroti pentingnya peran komoditi makanan dalam mengurangi garis kemiskinan di Kepri, yang jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan (seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
“Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar 68,08 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret 2023, yaitu sebesar 67,55 persen,” jelasnya. (eza)