BATAM (HK) – Upaya mengatasi masalah stunting terlihat melalui Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa pemberian 30 kotak susu kepada setiap ibu hamil selama 2 bulan.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, program PMT ini merupakan langkah untuk mewujudkan Batam sebagai kota yang bebas dari stunting. Sebanyak 30 ribu paket PMT susu ibu hamil akan didistribusikan kepada seribu ibu hamil di Kota Batam.
“Program ini adalah bentuk perhatian kami agar anak-anak di Batam dapat lahir dengan sehat dan terbebas dari stunting,” ungkap Jefridin belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa PMT untuk ibu hamil adalah suplementasi tambahan gizi yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi, dengan tujuan utama mencegah stunting pada anak.
Kota Batam, sebagai salah satu dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena berhasil menurunkan angka stunting, berkat kerjasama semua pihak terkait.
“Keberhasilan ini memperoleh penghargaan dan insentif fiskal sebesar Rp 6.918.794.000 yang kemudian dialokasikan kembali kepada masyarakat melalui berbagai program bantuan kesehatan,” jelas Jefridin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan bahwa hingga Februari 2024, sebanyak 21.411 paket PMT sudah didistribusikan kepada ibu hamil, dari alokasi 30 ribu paket.
“Masih tersisa sekitar 8.589 paket susu PMT untuk ibu hamil yang masih dalam proses distribusi,” tambahnya.
Bagi ibu hamil yang ingin mendapatkan PMT, dapat mengunjungi puskesmas terdekat sesuai domisili tempat tinggal, karena program ini ditujukan untuk semua ibu hamil di Kota Batam dalam upaya mencapai target nol stunting. (btp)