Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

Hadiri GMP IMT-GT 2023, Menko: Ini Mesin Penggerak Ekonomi di Kepri

badge-check


					Hadiri GMP IMT-GT 2023, Menko: Ini Mesin Penggerak Ekonomi di Kepri Perbesar

BATAM (HK) – Menteri Perekonomian (Menko) RI, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2023, yang diselaraskan dengan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), merupakan mesin penggerak ekonomi di Kepulauan Riau (Kepri).

“Ini salah bentuk konkret dari implementasi arahan Kepala Negara,” sebut Airlangga saat menghadiri pertemuan IMT-GT yang dilaksanakan di Kota Batam, pada Jumat (29/9).

Lanjut Airlangga, visi dari pertemuan IMT-GT, bertujuan untuk menghadirkan kawasan terintegrasi, inovatif, inklusif, hijau, dan berkelanjutan di tahun 2036 nanti.

30 tahun dari kerja sama IMT GT juga merupakan forum yang memprioritaskan pembangunan, dan ekonomi di daerah yang melibatkan seluruh pemerintahan atau pun kementerian negara.

“Dengan tumbuhnya ekonomi koridor di kawasan IMT-GT, diharapkan dapat mempererat perannya di Selat Malaka dan terutama untuk pariwisata dimana itu menjadi salah satu andalan di IMT-GT,” katanya.

Airlangga menyebutkan, selama 30 tahun kerja sama yang telah terjalin dalam IMT-GT, adapun beberapa kemajuan yaitu produk domestik bruto (PDB) pada 1993 sebesar Rp20 miliar, dan berhasil meningkat mencapai Rp406 miliar.

Kemudian, pada 2021, investasi dan perdagangan juga meningkat, dimana sektor perdagangan mengalami peningkatan hingga sekitar USD 20 miliar.

“Setelah itu pariwisata sudah bangkit kembali. Ini adalah hal-hal kongkrit yang didorong,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, adapun beberapa hal yang dibahas untuk masa mendatang yaitu, perlunya meningkatkan ekonomi hijau yang menjadi kunci pembiayaan dan pertumbuhan ekonomi hijau.

“Perkembangan hilirisasi karet dan kelapa sawit juga menjadi penting, karena tiga negara ASEAN yang merupakan produsen utama karet dan sawit adalah di tiga negara ini (Indonesia, Malaysia, Thailand),” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli mengatakan, melalui forum IMT-GT menjadi salah satu upaya penyelarasan dan kerja sama antara negara untuk menghadirkan ekonomi ASEAN yang lebih kuat di masa mendatang.

“Jadi kami melihat kerja sama melalui IMT GT ini adalah kerja sama yang penting, dalam membina satu kesatuan ekonomi dan masyarakat. Dalam keadaan negara seperti IMT-GT akan berhadapan dengan banyak tantangan ekonomi di tingkat global,” ucapnya.

Diketahui, kegiatan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT GT) ini, diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Kepri, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kepri. (Per)

Baca Lainnya

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024

11 Desember 2024 - 15:53 WIB

BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

11 Desember 2024 - 14:21 WIB

Trending di BATAM