TANJUNGPINANG (HK) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengunjungi Pulau Penyengat setelah pulang dari kunjungan kerja di Kabupaten Natuna, pada Rabu (17/1/2024).
Dalam kunjungannya tersebut, Ansar didampingi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, dan bersama-sama melakukan peninjauan ke Balai Adat Penyengat dan Masjid Raya Sultan Riau.
Ansar memberikan pengarahan kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk melakukan perbaikan dan pemugaran di kawasan Balai Adat Penyengat.
Ansar menekankan pentingnya untuk terus melakukan perbaikan fasilitas di Balai Adat ini agar terlihat lebih representatif dan ornamen yang sudah usang segera diganti dengan yang baru.
Selain itu, Ansar juga meninjau kondisi Masjid Raya Sultan Riau yang merupakan ikon utama Pulau Penyengat.
Ansar menyatakan bahwa Pemprov Kepri memiliki rencana yang besar untuk mempercantik dan meningkatkan kualitas Pulau Penyengat yang merupakan destinasi wisata unggulan dengan nilai historis, budaya, dan religi.
“Kita telah mengusulkan beberapa proyek revitalisasi ke Pemerintah Pusat, seperti rehabilitasi Balai Adat, kelanjutan pembangunan jalan, drainase, dan air bersih, serta pembangunan Monumen Bahasa Nasional. Kita berharap proyek-proyek ini dapat segera terealisasi di tahun 2024 ini,” kata Ansar.
Ansar menambahkan bahwa Pulau Penyengat bukan hanya penting bagi Kepri, tapi juga bagi Indonesia karena pulau ini merupakan tempat lahirnya Bahasa Indonesia.
Ansar berharap Pulau Penyengat dapat menjadi salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.
“Kita akan terus berupaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah Pulau Penyengat, serta mempromosikannya kepada dunia. Kita ingin Pulau Penyengat menjadi salah satu magnet wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Ansar. (eza)
1 Komentar
Komentar ditutup.