JAKARTA (HK) – Perdebatan panas terjadi antara Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto berkaitan penanganan kasus Hak Asasi Manusia (HAM).
Perdebatan panas dipicu oleh pertanyaan Ganjar terkait pelanggaran HAM di masa lalu, termasuk soal hilangnya 13 orang pada tahun 1997-1998.
Menurut Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak menjawab dengan tegas soal pembentukan pengadilan HAM.
“Kalau saya jadi presiden Pak, saya akan bereskan ini (kasus HAM) Pak, agar dalam kontestasi Pilpres berikutnya ini tidak akan muncul lagi karena presidennya tegas menuntaskan pekerjaan itu pada eranya,” ujar Ganjar dalam debat perdana yang digelar KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Mendengar pernyataan tersebut, Prabowo menilai apa yang disampaikan capres yang diusung PDIP ini tendensius.
“Loh kok, saya dibilang tidak tegas. Saya akan tegakkan hak asasi manusia. Masalah yang bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang yang hilang pada saat itu ditanyakan kepada saya? Itu tendensius Pak Ganjar,” tegas Prabowo.
Dalam sesi sebelumnya, Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI ini justru menjadi orang yang paling keras membela HAM. Bahkan, hal itu terbukti dengan masuknya para aktivis yang kini mendukung pemenangan Prabowo-Gibran.
“Saya sangat keras membela HAM, nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol (tahanan politik) yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” tegas Prabowo disambut riuh tepuk tangan hadirin.
“Masalah HAM jangan dipolitisasi, Mas Ganjar,” tutup Prabowo.(r)