JAKARTA (HK) – Area Bundaran Senayan, Jakarta Selatan sempat gaduh pada Minggu (8/10/2023) dini hari usai supercar Ferrari menabrak lima kendaraan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini tetapi sejumlah orang luka-luka dan sopir Ferrari sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Ferrari berwarna merah diduga model 458 Italia itu menabrak dua mobil, Toyota Avanza (taksi) dan Honda Brio, serta tiga sepeda motor yaitu Honda Beat, Honda Verza dan Benelli Sport.
Ferrari 458 adalah supercar 2 pintu, mesin tengah dan penggerak roda belakang. Mobil ini diproduksi Ferrari mulai 2009 hingga akhirnya dihentikan pada 2015 dan digantikan 488 GTB.
Mesin yang digendong buas, V8 4.497 cc, sanggup menyemburkan 562 hp dan torsi 540 Nm. Hanya ada satu transmisi buat mobil ini yaitu otomatis 7-percepatan dual clutch.
Ferrari menjual 458 dalam tiga varian bodi, yaitu Italia, Speciale dan Spider. 458 Speciale meluncur di Indonesia pada 2014 lalu dan cuma tersedia 15 unit.
Saat pertama kali dijual banderol mobil ini berkisar Rp10 miliar. Berdasarkan situs jual beli mobil, 458 beragam tahun produksi harganya kini sekitar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar.Pengendara Benelli Sport, RJC, dan penumpang Verza, N, mengalami luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Jhoni Eka Putra menjelaskan kronologi singkat berdasarkan keterangan para saksi di lokasi.
Dikatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di lampu merah Bundaran Senayan. Ferrari disebut sedang melaju dari utara ke selatan, lalu menabrak kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah.
“Sesampainya sebelum lampu merah Bundaran Senayan dan diduga kurang hati-hati serta konsentrasi akhirnya menabrak lima kendaraan yang berada di depannya yang sedang berhenti karena lampu TL menyala merah,” kata Jhoni dalam keterangannya, Minggu (8/10/2023).
Berdasarkan narasi pada sejumlah video yang beredar di media sosial, pengemudi Ferrari itu sempat dikeroyok warga lantaran ngotot usah menabrak. Namun aksi ini dilerai petugas dan pengemudi dibawa ke kantor Polda Metro Jaya.
Dari tayangan video itu juga terlihat mobil yang tak mengenakan pelat nomor di belakang ini mengalami hancur total di bagian depan dengan posisi kap depan terlipat ke atas.
Area depan bisa rusak hingga demikian diduga karena bagian depan adalah bagasi sedangkan mesinnya ada di belakang sopir.
Jhoni menjelaskan pihaknya sudah menggelar serangkaian pemeriksaan dan gelar perkara kemudian menetapkan sopir Ferrari, RAS, sebagai tersangka.
Dia juga masih mendalami dugaan RAS sedang mabuk saat mengemudi. Saat diminta keterangan RAS mengatakan sedang mengantuk.
“Menurut keterangan pengemudi memang dalam kondisi ngantuk, jadi pada saat pengereman, dalam kecepatan 100 km/jam, terjadi kecelakaan,” papar Jhoni.
Sumber: CNN Indonesia