Menu

Mode Gelap
PMII Dorong Transparansi Audit Laporan Keuangan PT BIS Kompol Shallulahuddin Jabat Wakapolres Anambas Kompol Nurman Jabat Kapolsek Bintan Utara Hadir di Gurun Pasir Bintan, Wamenpar RI Nikmati Durian Daun Hingga Puji Kelezatan Sambal Gonggong BUMDes Kuala Sempang Kembangkan Bisnis Sea Food Ratusan Peserta PPPK Padati Halaman Mapolresta Tanjungpinang Urus SKCK

BERITA TERKINI

Ekspresikan Kreativitas, Mahasiswa UIN Jakarta Berikan Pelatihan Batik Ecoprint di Riyadh

badge-check


					Empat Mahasiswa UIN Jakarta Beri Pelatihan Batik Ecoprint ke Sekolah Indonesia Riyadh. Foto: Kemendikbudristek Perbesar

Empat Mahasiswa UIN Jakarta Beri Pelatihan Batik Ecoprint ke Sekolah Indonesia Riyadh. Foto: Kemendikbudristek

RIYADH (HK) — Empat mahasiswi peserta Kulaih Kerja Nyata (KKN) Internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan pelatihan pembuatan Batik Ecoprint kepada siswa-siswi kelas VI Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) pada Senin, (9/10/2023). Keempat mahasiswi tersebut adalah Rohmatul, Safira Adila, Nisa Zahra Lita dan dan Suci Pratama.

Saat dikonfirmasi, kordinator peserta KKN, Safira Adila, menyebutkan bahwa pembuatan batik ecoprint merupakan salah satu program unggulan KKN.

Dijelaskan Safira, batik ecoprint merupakan teknik pembuatan batik dengan memanfaatkan lingkungan atau alam sekitar sebagai inspirasi, bahan pewarna dan pencetak motif.

“Daun, bunga dan bagian-bagian tumbuhan lainnya digunakan sebagai alat untuk mencetak motif pada kain,” terang Safira, demikian sapaan akrabnya. Lebih lanjut, mahasiswi dari program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab menjelaskan secara ringkas proses pembuatan batik ecoprint dengan teknik pounding atau teknik pukul.

Diuraikan Safira, pertama-tama digelar kain blacu yang sudah disediakan. Kemudian dedaunan, atau bunga, ditaruh di atas kain, lalu ditutup dengan pelastik kresek putih. Selanjutnya, bagian-bagian tumbuhan tadi dipukul-pukul pelan dengan palu kecil terbuat dari kayu. Atau dengan batu-batu berukuran kecil.

“Agar motif kain yang terbentuk dari bahan-bahan alami itu tidak mudah luntur, atau tahan lama, maka direndamlah dengan air tawas,” jelas Safira.

Sementara itu, Rohmatul menjelaskan dipilihnya pembuatan batik ecoprint, bukan batik konvensional. Menurutnya, pembuatan batik jenis ecoprint memerulakn bahan dan alat yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

“Daun, bunga, akar-akar serabut, juga batu-batu kecil sangat gampang diperoleh,” ucap mahasiswi dari Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir.

Saat ditanya harapan-harapan dari pelatihan ini, Nisa Zahra Lita, mengungkapkan bahwa selain ingin memperkenalkan pembuatan batik akternatif ini, ia juga ingin melatih keterampilan para siswa.

“Selain menumbuhkan jiwa wirausaha, kami juga ingin para siswa bangga dengan batik yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia,” harap Nisa.

“Dengan kegiatan ini, semoga para siswa semakin tertarik dan kreatif dengan seni membatik,” ucap Suci Pratama..

Di tempat terpisah, salah seorang peserta pelatihan, Muhammad Sukri Rizky Ramadhan, mengakui kegiatan pelatihan tersebut pun sangat menyenangkan.

“Ya, saya sangat senang membuat batik ecoprint ini,” ucapnya, sambil berlalu, menutup percakapan singkat. (r)

Baca Lainnya

Dugaan Mangkrak Proyek Rehabilitasi Rumah Detensi Imigrasi Senilai Miliaran Rupiah

3 Januari 2025 - 13:51 WIB

Mantan Gubernur Kepri Apresiasi Kinerja BP Batam Sukses Selesaikan Flyover Laksamana Ladi 

1 Januari 2025 - 17:07 WIB

“Anak” Korban Atau Pelaku Dimana Riwayat mu Kini?

31 Desember 2024 - 16:23 WIB

STAIN Sultan Abdurrahman Kepri Buka PMB Lewat Jalur SPAN PTKIN dan UM PTKIN

31 Desember 2024 - 10:26 WIB

STAIN Kepri Gandeng Asesor BAN-PT Reviu Finalisasi Borang Akreditasi untuk Optimalisasi Akreditasi Perguruan Tinggi

29 Desember 2024 - 15:32 WIB

Trending di BINTAN