BATAM (HK) — Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Arlon Veristo, dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya telah merencanakan inspeksi lapangan untuk menanggapi keluhan warga sekitar yang terpengaruh oleh penyebaran debu yang diduga berasal dari Kawasan Latrade Industrial Tanjunguncang.
“Teman teman di komisi III DPRD, sudah menjadwalkan sidak lapangan Minggu ini, ” ujar anggota DPRD Batam Arlon Veristo menjawab media ini Rabu (17/4/2024).
“Coba hubungi Pak Joko (Joko Mulyono, red) karena saya sekarang diluar Batam, ” saran Arlon Veristo kepada awak media ini.
Sidak lapangan tersebut dilakukan sebagai respons atau tindak lanjut terhadap keluhan warga sekitar.
“Keluhan masyarakat telah kami terima, dimana penduduk Batuaji mengalami gatal karena debu sisa produksi polyvinyl chloride (PVC) yang diterbangkan angin dari lokasi perusahaan ke pemukiman Penduduk, kami akan melakukan survei kelapangan,” ujar Arlon Veristo.
Menurut Arlon, penyebaran debu dari kawasan perusahaan ke pemukiman penduduk merupakan suatu hal yang tidak boleh terjadi.
Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa proses perizinan yang harus diselesaikan sebelum mendirikan bisnis, terutama terkait dengan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
“Debu sisa olahan tidak boleh terbang ke permukiman penduduk. Ini pasti karena kelalaian atau kekurangan pengawasan,” ucap Arlon Veristo.
Arlon menyatakan bahwa debu yang dihasilkan dari pemotongan bahan polyvinyl chloride (PVC) sangat berbahaya karena partikelnya sangat kecil dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada orang yang terpapar.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk melakukan survei langsung di lapangan dan bertemu dengan penduduk, khususnya di Warga Rt02/Rw16, kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, yang terdampak langsung oleh penyebaran debu sisa olahan polyvinyl chloride (PVC) dari perusahaan di kawasan Latrade Industrial Tanjunguncang.
“Paling terdampak adalah Warga RT 02/RW16, informasi bahwa penduduk telah mengalami kejadian ini selama dua tahun terakhir, dan yang paling parah terjadi selama dua bulan terakhir, warga sudah mengeluhkan adanya warga yang mengalami gatal-gatal dan sek napas, karena itu kejadian ini harus segera dihentikan,” pungkas Arlon Veristo sebagaimana dilansir media silabuskepri.
Sebelumnya, warga, melalui Ketua RT02/RW16, Karman, telah mengirimkan keluhan kepada perusahaan.
Namun, keluhan mereka tidak mendapatkan respons, sehingga mereka memutuskan untuk mengadukan masalah mereka kepada Anggota DPRD Kota Batam, Arlon Veristo. (dian)