TANJUNGPINANG (HK) – Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Tanjungpinang, melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, perikanan dan perternakan di daerah itu.
“Seperti segi perikanan, karena lahan terbatas untuk membuat kolam, sekarang kami menggunakan sistem bioflok dalam berbudidaya ikan,” sebut Kepala Dinas DPPP Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri saat ditemui di kantornya pada Selasa (16/1/2024).
Lanjut Yoni, budidaya ikan dengan sistem bioflok ini medianya berupa terpal yang dibingkai dengan besi, metode ini memanfaatkan mikroorganisme berupa probiotik untuk mengurai bahan organik dari limbah yang dihasilkan.
“Tidak itu saja, kami juga mengajarkan masyarakat melalui penyuluh, bagaimana budidaya ikan menggunakan ember, setidaknya hal ini bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing,” ungkapnya.
Karena Yoni, sekarang ini hasil produksi ikan di Tanjungpinang masih belum bisa mencukupi untuk konsumsi masyarakat di sina, dan masih perlu ikan dari daerah lain.
“Kami berharap, dengan cara-cara ini hasil produksi ikan bisa meningkat di Tanjungpinang. Setidaknya, bisa untuk mencukupi kosumsi masyarakat,” katanya.
Kemudian kaya Yoni, untuk meningkat hasil produksi dari sektor pertanian, pihaknya menurunkan penyuluh yang akan mengajarkan masyarakat bagaimana cara bertani.
Ada sekolah lapangan namanya, artinya para petani itu diajarkan bagaimana pengolahan lahan, menanam, pemiliharaan serta penyemprotan bahkan sampai mereka panen dan pemasarannya.
“Setiap tahapnya masyarakat kami kumpulkan, dan di sana para penyuluh kami ini mengajarkan mereka,” ucapnya.
Tidak sampai di sana kata Yoni, untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, perikanan dan pertenakan tersebut, pemerintah juga memberikan bantuan mulai dari media atau tempat, bibit, dan pakan kalau perikanan dan pertenakan. Kemudian, pertanian bantuannya mulai dari bibit, pupuk dan alat pertaniannya.
“Sekarang ini dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan sudah enak, semuanya sudah dibantu oleh pemerintah,” ujarnya.
Yoni mengakui, meski keterbatasan lahan dan tenaga penyuluh, namun hal demikian bukan menjadi alasan bagi pihaknya tidak maksimal dalam bekerja untuk kebutuhan pangan di Kota Tanjungpinang.
“Ini suatu tantangan bagi kami dalam meningkat produksi pertanian, perikanan dan peternakan,” tutupnya. (Per).