Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

Dorong UMKM Semakin Berkembang, Anggota DPRD Kepri Minta Pemda Bantu Pelaku Usaha Go Digital

badge-check


					Anggota DPRD Provinsi Kepri, Sirajudin Nur. Perbesar

Anggota DPRD Provinsi Kepri, Sirajudin Nur.

TANJUNGPINANG (HK) — Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sirajudin Nur meminta pemerintah daerah (Pemda) setempat membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk “go digital” agar semakin berkembang pada 2024.

“Mengingat pentingnya peran UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa, pemerintah dan masyarakat perlu mengambil peran untuk membantu UMKM berkembang,” sebutnya pada Senin (25/3/2024).

Lanjut Sirajudin, UMKM memiliki peran penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, karena memberikan sumbangan besar terhadap produk domestik bruto sebesar 61,1 persen, penyerapan tenaga kerja 97,1 persen, dan ekspor 14,4 persen.

Legislator Komisi IV itu menyebutkan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendorong UMKM supaya terus berkembang, antara lain dengan ikut membantu pelaku UMKM mendapatkan dukungan platform digital sebagai sarana promosi, pemasaran dan manajemen mutu produk.

Dengan bertransformasi ke dunia digital, katanya, produk-produk dan layanan UMKM lokal bisa lebih dikenal serta menjangkau pasar yang lebih luas.

“Platform digital ini mestinya bisa disubsidi pemerintah dengan menyediakan aplikasi aplikasi bisnis secara gratis bagi pelaku UMKM, termasuk menyediakan marketplace bagi UMKM lokal Kepri,” ungkapnya.

Sirajudin juga menyampaikan, salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan UMKM di Kepri saat ini adalah akses pasar dan modal. Produk UMKM Kepri masih sulit berkembang dan bersaing dengan produk UMKM nasional yang secara masif melakukan kampanye digital di semua platform media sosial.

“Produk UMKM kita masih sulit bersaing di pasar, karena masih konvensional dan minim modal pengembangan. Ini bisa kita siasati dengan membantu menyediakan dukungan berupa platform digital gratis, riset, pelatihan pemasaran, marketplace, dan sebagainya,” jelasnya.

Selain itu, Sirajudin juga meminta pihak perbankan nasional hingga korporasi besar dapat mendukung, pengembangan usaha kecil menengah di Kepri melalui kemudahan akses permodalan dan pendampingan usaha melalui pelatihan dan pendampingan manajerial.

“Saya juga mengajak semua masyarakat untuk aktif membantu mempromosikan produk dan usaha usaha lokal yang ada di Kepri melalui saluran media sosial,” ucap Sirajudin.

Sirajudin mengatakan,bahwa Kepri memiliki banyak produk UMKM dan berpotensi besar untuk dikembangkan, hanya saja promosinya masih sangat terbatas. Beberapa produk UMKM andalan Kepri di antaranya fashion, kriya, dan aneka makanan khas laut.

Ia berharap ke depan UMKM di kepri bisa menembus pasar-pasar mancanegara, khususnya yang terdekat adalah Singapura dan Malaysia.

“Kepri ini kan berbatasan dengan dua negara itu. Harus bisa dimanfaatkan potensi ini untuk mengakses pasar luar negeri,” tutupnya. (Ant/per).

Baca Lainnya

Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025

12 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis

12 Desember 2024 - 14:37 WIB

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

12 Desember 2024 - 14:28 WIB

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Trending di EKONOMI