Menu

Mode Gelap
Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

BERITA TERKINI

Diduga Dianiaya Oknum Guru, Santriwati Pesantren Madani Tebu Ireng Dilarikan Ke RSJKO Tanjung Uban

badge-check


					Ponpes Madani Tebu Ireng, lokasi Santriwati yang diduga alami penganiayaan oleh oknum guru. Perbesar

Ponpes Madani Tebu Ireng, lokasi Santriwati yang diduga alami penganiayaan oleh oknum guru.

BINTAN (HK) — Salah seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Madani Tebu Ireng, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, diduga mengalami penganiayaan oleh seorang guru.

Akibat dari dugaan pemukulan tersebut, Santriwati yang masih berusia 14 tahun tersebut mengalami traumatis dan harus dirawat Psikiater Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Tanjung Uban, Kabupaten Bintan.

Kapolsek Gunung Kijang Iptu Zul Ilham melalui Kanit Reskrim, Ipda Mahardika menyampaikan, korban dibawa ke RSJKO untuk mendapat penanganan.

Ia menambahkan, pihak keluarga, ponpes dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bintan sudah berkoordinasi untuk menangani korban yang mengalami trauma akibat dugaan pemukulan tersebut.

“Kami belum mendapat keterangan lebih lanjut dia dipukul atau seperti apa karena belum bisa dimintai keterangan,” kata nya, Rabu (17/7/2024).

“Korban baru dibawa ke RSJKO tadi pagi untuk antisipasi takut terjadi apa-apa,” ujarnya.

Menurut kesaksian keluarga, kondisi psikis anak tidak stabil beberapa hari terakhir. Namun, kejadian dugaan penganiayaan ini telah terjadi sejak 7 Juni lalu.

Kendati demikian, pihak keluarga belum membuat laporan karena masih fokus untuk penyembuhan kondisi psikis korban.

“Yang kita takutnya dia lepas pengawasan. Jadi kami bersama keluarga, pihak ponpes dan dinas terkait fokus untuk penyembuhan sang anak.

Untuk hasilnya seperti apa, nanti akan kita sampaikan kembali,” imbuhnya. (uls)

Baca Lainnya

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Sidang Perdata, Oknum Notaris Disebut Terima 10 Sertifikat Tanah Milik Penggugat

4 Desember 2024 - 11:50 WIB

Jelang Natal, Rutan Tanjungpinang Perkuat Pengamanan dan Penggeledahan Blok Tahanan

3 Desember 2024 - 17:23 WIB

Penataan Lanjutan Pulau Penyengat jadi Prioritas Utama APBN Kepri 2025

3 Desember 2024 - 09:06 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI