Menu

Mode Gelap
PMII Dorong Transparansi Audit Laporan Keuangan PT BIS Kompol Shallulahuddin Jabat Wakapolres Anambas Kompol Nurman Jabat Kapolsek Bintan Utara Hadir di Gurun Pasir Bintan, Wamenpar RI Nikmati Durian Daun Hingga Puji Kelezatan Sambal Gonggong BUMDes Kuala Sempang Kembangkan Bisnis Sea Food Ratusan Peserta PPPK Padati Halaman Mapolresta Tanjungpinang Urus SKCK

BERITA TERKINI

Dhoho Street Fashion Ke-8, Gagas Tema Brantas Beyond Infinity

badge-check


					Dhoho Street Fashion Ke-8 Usung Tema Brantas Beyond Infinity. Foto: Istimewa Perbesar

Dhoho Street Fashion Ke-8 Usung Tema Brantas Beyond Infinity. Foto: Istimewa

KEDIRI (HK) — Pengenalan dan promosi tenun ikat Kota Kediri terus diperkuat, diharapkan lebih banyak orang mengenalnya.

Tenun ikat bukan hanya sebuah produk, tapi juga merupakan warisan budaya yang sangat berharga yang harus tetap dijaga. Salah satu upaya untuk menjaga dan mempromosikan tenun ikat ini adalah melalui Dhoho Street Fashion (DSF) yang telah berlangsung delapan kali.

Pada DSF ke-8, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, turut serta dalam acara tersebut.

Pada Sabtu (14/10/2023), dia ikut berjalan di catwalk bersama para model lainnya. Dalam penampilannya, Bunda Fey terlihat memakai busana tenun ikat Kediri yang dirancang oleh desainer terkenal, Eko Tjandra.

“Tak terasa DSF sudah kali ke-8 diselenggarakan. Setiap tahunnya kami mengangkat tema yang berbeda dan juga selalu mengeksplor venue yang tidak pernah sama. Kita mencoba menggali apa kekayaan atau kecantikan yang dimiliki oleh Kota Kediri. Ternyata terpikir kemarin adalah Taman Brantas,” ujar Ketua Dekranasda Kota Kediri. Minggu (15/10/2023).

Kenapa Taman Brantas karena ini adalah tempat yang istimewa buat kota kita tercinta. Karena sebetulnya tidak banyak kota kota di Indonesia yang terbelah oleh sungai,” lanjutnya.

Tenun Ikat Kediri telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Keunikan dari Tenun Ikat Kediri, terutama di Kelurahan Bandar Kidul, adalah banyaknya penenun muda yang terlibat. Ini merupakan situasi yang jarang ditemui di tempat lain, di mana kebanyakan penenun tenun adalah orang-orang tua.

Ketua Dekranasda Kota Kediri berharap bahwa dengan adanya regenerasi penenun dari generasi tua ke generasi muda, minat anak-anak muda untuk terlibat dalam industri tenun akan muncul. Dengan demikian, produk warisan budaya Kota Kediri ini akan terus berlangsung dan berkembang.

Sementara itu, Wali Kota Kediri menyatakan bahwa DSF ini bertujuan untuk mempertahankan keunikan Tenun Ikat Kediri. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, desainer, perajin tenun, dan siswa-siswa SMK, menciptakan semangat kolaboratif untuk mendukung industri tenun ikat di Kota Kediri.

“Dengan begitu diharapkan acara ini bisa terus berlanjut dan tidak hanya didukung oleh Pemerintah Kota Kediri saja melainkan bisa didukung oleh BUMN, para pengusaha dan lainnya untuk melestarikan kain tenun wastra nusantara yang ada di Kota Kediri ini,” jelas Abdullah Abu Bakar.

Tenun Ikat Kediri saat ini telah mencapai dampak yang signifikan. Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa dampak positif dari penyebaran tenun ikat adalah semakin banyak tokoh terkemuka, baik di Indonesia maupun di luar negeri, yang menggunakannya.

Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, baru-baru ini menggunakan tenun ikat Kediri. Selain itu, beberapa selebriti Indonesia dan internasional seperti Song Kang, Raffi Ahmad, dan beberapa artis lainnya juga telah mengenakan produk tenun ikat Kediri.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, juga mengirimkan ucapan selamat melalui media daring untuk perhelatan Dhoho Street Fashion ini. Dukungan dari berbagai pihak semakin mengangkat popularitas tenun ikat Kediri secara global.

Pada DSF ke-8 kali ini, acara fashion show tersebut diadakan di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri.

Dimulai dengan pameran karya-karya desainer nasional, Eko Tjandra, yang merupakan pemilik brand Olanye. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil karya busana dari desainer-desainer lokal Kota Kediri serta desainer nasional Didiet Maulana dengan brand Ikat Indonesia.

Sumber: DetikJatim

Baca Lainnya

Dugaan Mangkrak Proyek Rehabilitasi Rumah Detensi Imigrasi Senilai Miliaran Rupiah

3 Januari 2025 - 13:51 WIB

Mantan Gubernur Kepri Apresiasi Kinerja BP Batam Sukses Selesaikan Flyover Laksamana Ladi 

1 Januari 2025 - 17:07 WIB

“Anak” Korban Atau Pelaku Dimana Riwayat mu Kini?

31 Desember 2024 - 16:23 WIB

Jadikan Kawasan Wisata Heritage, BP Batam Gelar FGD Pengembangan Wisata Camp Vietnam

24 Desember 2024 - 15:19 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pastikan Pasokan Energi Tersedia di Kepri saat Nataru

17 Desember 2024 - 11:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI