NATUNA (HK) – Destinasi Wisata Pulau Senoa, Kecamatan Bunguran Timur diibaratkan warga sebagai kawasan yang tidak tersentuh rencana pemerintah.
Hal ini karena salah satu tujuan wisata nomor wahid Provinsi Kepri itu tidak memiliki pencahayaan apapun selain cahaya alami dan lampu yang dibawa warga ke tempat wisata itu.
Supar, seorang warga menuturkan keadaan gelap yang sudah berlangsung lama itu Di pulau yang mungil nan indah tersebut tidak terdapat satu pun lampu penerangan.
Beberapa tahun lalu memang sempat terdapat lampu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau tersebut. Tapi kini sudah bertahun-tahun lamanya Pulau Senoa kembali gelap gulita.
“Kalau dulu ada lampunya. Pulau ini terlihat terang dari darat (Pulau Bunguran Besar), tapi sekarang gelap betul,” kata Supar di Ranai, Senin (20/5/2024).
Kondisi ini dinilainya membuat kepayahan para pengunjung yang hendak bermalam di obyek wisata yang sekecamatan dengan Kota Ranai, Ibu Kota Kabupaten Natuna itu.
“Ini kita kalau tak bawa senter memang payah, tak liat apa-apa kita,” imbuhnya.
Supar mengaku tidak mengetahui persis penyebab ketiadaan sarana penerangan di kawasan tersebut.
Tapi yang jelas kata dia, dulu terdapat satu unit mesin PLTS dan beberapa lampu umum yang terpasang di sejumlah sudut kawasan.
“Itu lah, Bang. Gak tahu juga kami, mungkin lampu-lampu itu dicuri. Tapi yang kami tahu pulau ini tak ada dijaga,” ungkapnya.
Dengan ini ia menilai perhatian terhadap obyek wisata itu seperti tidak ada dari pihak-pihak terkait.
“Sehingga kita lihat sekarang seperti bukan macam obyek wisata pada umumnya. Lampu tak ada, air bersih tak ada. Tapi mudah-mudahan besok-besok lusa ada perhatian,” tutupnya berharap. (fat).