NATUNA (HK) — Mayoritas pedagang di Natuna disinyalir hanya mampu mempertahakan usahanya saat ini. Kondisi itu terjadi diduga karena lemahnya daya beli masyarakat.
Sepinya pembeli disebutkan oleh sejumlah pedagang sudah terjadi berbulan-bulan lamanya. Dan hingga saat keadaan itu masih berlangsung menimpa para pedagang.
Afrimel, salah seorang pedagang di Pasar Rakyat Ranai dengan tegas mengakui keadaan ini. Ia mengatakan, sejak beberapa bulan terkahir ini omset jualannya kian hari kian menurun.
Hal yang tidak baik yang menimpa dirinya itu juga dialami oleh mayoritas pedagang di Natuna.
“Intinya sekarang ini semua pedagang susah bang, apapun yang dijual tetap payah. Daya beli masyarakat rendah sekali, orang belanja sepi,” tutur Pria yang hari-hari menjual Sembako di Pasar Rakyat Ranai itu kepada sejumlah awak media, kemarin.
Dengan ini, ia dan pedagang lainnya tidak berpikir untuk mengembangkan usahanya menjadi usaha yang lebih besar.
Karena menurutnya keberhasilan mengembangkan usaha ataupun memulai usaha baru saat ini dinilainnya mimpi, sebab kemungkinan suksesnya sangat rendah.
“Maka sekarang kami hanya berpikir bagaimana caranya bisa bertahan saja. Untuk bertahanpun payah sekali,” tandasnya.
Kondisi yang sama diakui juga oleh Kamaria, pedagang Sembako yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Ranai.
Ia mengaku heran dengan sepinya pembeli selama beberapa bulan belakangan ini. Padahal barang daganganya merupakan barang keperluan sehari-hari.
“Kenapa sepi betul, Mas?, saya yang jual barang-barang dapur saja sepi sekali macam ini. Bagaimana dengan orang-orang yang jual barang-barang lainnya,” ungkap Kamaria terheran-heran, di Tempat Jualannya, Senin 25 September 2023.
Ia pun mempertanyakan sampai kapan kondisi tidak menyenangkan itu terjadi menimpa dirinya dan masyarakat Natuna.
“Tapi tak tahu lah, Mas. Yang penting kita bisa bertahan udah syukur, mudah-mudahan keadaan segera bisa membaik agar paling tidak keadaan kita bisa seperti dua tiga tahun yang lalu,” harapnya. (fat)