FLORES (HK) – Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan dampak kerusakan yang parah bagi delapan desa di dua kecamatan.
Menurut Kepala Dinas Kominfo Flores Timur, Herry Lamawuran, desa-desa tersebut berada di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
“Erupsi ini menyebabkan kerusakan terparah di delapan desa, tersebar di dua kecamatan,” ungkap Herry pada Selasa (5/11/2024).
Kecamatan Wulanggitang paling terdampak dengan enam desa, Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote, sedangkan dua desa lainnya, Dulipali dan Nobo, berada di Kecamatan Ile Bura.
Erupsi yang terjadi pada Minggu (3/11/2024) malam ini juga memakan korban jiwa, yaitu sembilan orang, terdiri dari empat laki-laki dan lima perempuan.
Korban yang telah dievakuasi di antaranya adalah Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, Paskalis Yohanes GoeLajar, Theresia Toja, Yohanes Baha Buto Lajar, Yosefina Kedang, Sr Nikolin Pajo, dan Yohanes Witin.
Selain korban jiwa, fasilitas umum juga mengalami kerusakan parah. Sebanyak 18 gedung TK/PAUD, satu gedung SD, tiga gedung SMP, dan tiga gedung SMA/K dilaporkan rusak.
Kerusakan juga terjadi pada tiga unit asrama, tiga biara, tiga kapela, dua gedung koperasi, dua bank (Bank NTT dan BRI), serta kantor pos dan giro.
Dilaporkan pula bahwa sekitar 2.384 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa material letusan.
Erupsi ini membawa dampak besar bagi masyarakat setempat yang kini harus berjuang untuk pulih di tengah kondisi yang penuh tantangan.
Sumber: Media Indonesia