KARIMUN (HK) — Sebuah pemandangan miris menyanyat hati tergambarkan melihat perjuangan anak-anak sekolah Desa Jang Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang hendak berangkat menuju ke sekolah.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial terlihat kapal yang mereka tumpangangi dihadang cuaca buruk hujan yang sangat deras disertai angin kencang.
Video yang diunggah akun facebook Aziah Azie Azie, terlihat anak-anak sekolah tersebut berjuang keras menaiki ponton pelabuhan satu per satu
Sementara bahaya setiap saat bisa saja terjadi menimpa mereka ditengah kondisi kapal yang oleng ke kanan dan oleng ke kiri akibad hujan deras dan badai yang terjadi dan melanda.
“Kondisi anak-anak pergi dan pulang sekolah disaat hujan badai datang, Ini salah satu bukti bahwa Desa Jang WAJIB di dibangun JEMBATAN PENGHUBUNG ke Kecamatan Moro. Wahai Pak Bupati dan Pak Gubernur Kepri Ansar Ahmad, tolong lah anak-anak kami”. Demikian capsion tulisan yang di unggah pada akun facebook Aziah Azie Azie tersebut pada Kamis (7/9/2023).
Sontak video yang langsung viral tersebut mendapat sambutan beragam dari para netizen yang berharap rencana usulan pembangunan jembatan penghubung yang sudah diwacanakan lama sejak zaman Bupati Karimun Dr. Nurdin Basirun tersebut bisa direalisasikan.
Dari penelusuran redaksi U&A.com pembangunan jembatan penghubung Desa Jang Moro ke Kecamatan Moro ini sudah masuk rencana pembangunan prioritas dari Pemerintah Provinsi Kepri.
Bahkan Anggota DPRD Provinsi Kepri, R. Bakhtiar dalam kegiatan agenda resesnya pada tahun 2017 yang lalu menyampaikan hal yang sama rencana pembangunan prioritas dari Pemerintah Provinsi Kepri.
“Jembatan Desa Pauh ke Moro itu bukan lagi wacana, tapi sudah menjadi prioritas pemerintah. Tujuannya, guna membuka akses jalan menggunakan kendaraan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata R Bakhtiar yang dikabarkan akan maju menjadi calon Bupati Karimun pada pemilu 2024 mendatang.
Rahmad, salah satu warga Desa Njang Moro, menyampaikan, sangat berharap rencana lama pembangunan jembatan penghubung tersebut bisa direalisasikan oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi.
‘Kasihan anak-anak kami yang hendak pergi sekolah, harus menaiki pompong setiap hari. Kondisi tersebut jelas cukup mengkhawatirkan orang tua, apabila cuaca sedang buruk seperti sekarang ini,” harap Rahmad. (hhp)