WASHINGTON (HK) – Huawei Mate 60 Pro menggunakan chip dengan fabrikasi 7 nm (nanometer) yang dibuat secara domestik oleh perusahaan milik Pemerintah China, SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation).
Hal ini benar-benar bikin Pemerintah Amerika Serikat (AS) was was karena secara teori dan terkait sanksi AS, HP dengan chip semacam itu mustahil dibuat perusahaan China.
Sejak 2019, pemerintah AS sudah membatasi ekspor teknologi ke Huawei dan perusahaan China lain, sehingga seharusnya tidak mungkin mereka menciptakan chip 7nm yang termasuk teknologi terkini. SMIC ataupun Huawei pun dicurigai telah bertindak curang.
“Saya sangat cemas karena persepsi industri adalah bahwa China tidak bisa mencapai chip 7 nanometer,” kata Chairman Senate Intelligence Committee, Mark Warner.
Dia pun mempertanyakan apakah SMIC memakai material atau teknologi dari barat yang sebenarnya tidak bisa mereka pakai terkait sanksi AS. Ia menyarankan agar ada sanksi tambahan buat Huawei dan SMIC terkait perkembangan terkini.
Anggota DPR lain, Mike Gallagher, menyebut SMIC mungkin telah melanggar Peraturan Produk Asing Departemen Perdagangan. Dia menyerukan untuk mengakhiri “semua ekspor teknologi AS ke Huawei dan SMIC untuk memperjelas bahwa perusahaan mana pun yang melanggar hukum AS dan merusak keamanan nasional akan diputus dari teknologi AS”
Adapun Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul, R-Texas, menuding SMIC mungkin telah melanggar sanksi AS, dan akan meminta klarifikasi dari Departemen Perdagangan.
Gedung Putih sendiri sudah mengatakan akan mencari informasi lebih lanjut tentang “karakter dan komposisi” chip di Huawei Mate 60 Pro.
Di China, media di sana ramai memberitakan bahwa chip baru ini merupakan tanda ketahanan industri semikonduktor di tengah sanksi AS. Baik Huawei maupun SMIC tidak membalas permintaan komentar.
Analisis menunjukkan Mate 60 Pro dibuat dengan prosesor 7 nm yang diproduksi SMIC. Padahal bersama Huawei, SIMC masuk dalam daftar hitam Departemen Perdagangan AS sejak akhir pemerintahan Donald Trump
Sanksi terhadap SMIC membatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh teknologi Amerika, sementara sanksi terhadap Huawei membatasi perusahaan memperoleh barang-barang yang dibuat dengan teknologi Amerika.
Namun kemunculan Mate 60 Pro memicu keraguan mengenai efektivitas upaya AS untuk mengekang akses China terhadap chip canggih.
Jim Lewis, pakar teknologi Center for Strategic and International Studies, mengatakan AS layak menyelidiki potensi pelanggaran, mengingat SMIC mungkin telah menggunakan peralatan AS untuk memproduksi chip tersebut.
“Sulit dipercaya mereka melakukan ini sendirian. Tapi itu juga bukan tidak mungkin,” cetusnya.
Sumber: Detik.com