NATUNA (HK) — Bupati Natuna, Wan Siswandi menekankan kepada aparatur pemerintahan dan semua pihak agar penanganan stunting dapat ditingkatkan.
Penekananan disampaikan oleh Bupati Siswandi pada Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Stunting di Kantor Bupati Natuna, Senin (27/11/2023).
Pada kesempatan itu ia meminta keterlibatan semua pihak terutama sekali pihak pemerintahan mulai dari aparatur Pemerintah Kabupaten Natuna hingga pemerintahan desa agar lebih serius menangan persoalan stunting.
“Ini harus jadi perhatian kita semua, dan upaya ini harus ditingkatkan,” tegasnya di hadapan rapat.
Ia mengemukakan, berdasarkan data pemerintah pusat bahwa angka stunting di Natuna masih terbilang tinggi, meskipun secara nasional persentase stunting di Natuna lebih rendah daripada angka stunting nasioanal.
Akan tetapi di tataran Provinsi Kepri, angka stunting Natuna paling tinggi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
“Mau tidak mau ini harus kita akui dan ini harus segera kita tuntaskan dengan cara meningkatakan upaya penyelesaian,” tegasnya lagi.
Menurut Bupati Siswandi, peningkatan upaya itu dapat dilakukan dengan melakukan optimasi di seluruh elemen pemerintah, yang mana semua unsur harus terlibat.
Ia mengaku yankin dengan adanya perluasan penanganan ini, program penanganan stunting akan dapat berjalan merata dan maksimal.
“Maka kecamatan, desa dan kelurahan harus lebih serius dalam menjalankan program ini,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh aparat terkait agar melakukan evaluasi terhadap penanganan stunting yang sudah dijalankan.
“Karena ini akan berdampak pada pendapatan kita juga. Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Desa (DD) akan turun bila penanganan stunting kita dianggap tidak baik,” tandasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna stunting hingga bulan Oktober 2023 diangka 12,66 persen. Angka ini meningkat dari tahun 2022 yang berjumlah 11,8 persen. (fat)