BINTAN (HK) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menggelar Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabubten Bintan Tahun 2024, Selasa (12/11/2024) di Aula Bandar Seri Bentan.
TTG sendiri merupakan teknologi yang dirancang untuk masyarakat tertentu dan disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, kebudayaan, sosial, politik maupun sosial ekonomi masyarakat.
Sehingga, TTG dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat pedesaan, seperti keterbatasan akses terhadap sumber daya, infrastruktur dan informasi.
Kepala DPMD Bintan, Firman Setiawan mengatakan bahwa, tujuan dari kegiatan lomba Teknologi Tepat Guna adalah untuk meningkatkan pemanfaatan TTG dalam bentuk penguatan sistem inovasi di Daerah.
Selanjutnya, kata Firman, dapat merumuskan strategi penguatan upaya pemanfaatan TTG untuk mendukung sistem inovasi di Daerah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjadi sarana pemetaan TTG yang sesuai dengan kondisi wilayah Bintan.
Plt. Bupati Bintan Ahdi Muqsith, alias Osit yang membuka kegiatan itu menyampaikan, lomba inovasi dilaksanakan dalam rangka peningkatan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan TTG.
Maka, ujar Osit, akses masyarakat terhadap Teknologi Tepat Guna perlu ditingkatkan, antara lain dengan memberikan pelayanan teknis dan informasi, serta orientasi dan promosi TTG melalui Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) yang diharapkan dapat terbentuk di setiap Desa.
“Lahirnya peraturan bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012, tentang penguatan sistem inovasi daerah dan menjadi landasan Pemerintah dalam menumbuhkembangkan peningkatan produktivitas daya saing nasional maupun daerah yang menuntut adanya peningkatan kapasitas Inovatif,” jelas Osit.
Sementara Permendes RI Nomor 23 Tahun 2017 tentang pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sumber daya alam Desa untuk peningkatan daya saing dan kapasitas inovatif, diperlukan adanya agenda strategis yang harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi.
Agenda strategis disusun berdasarkan landasan sistem inovasi Daerah, termasuk penguatan kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen rencana.
Lalu, katanya dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2001 tentang pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna, kepentingan masyarakat harus diletakkan di depan.
Sehingga, ujarnya untuk menghasilkan nilai tambah ekonomi yang merata dan berkelanjutan dalam strategi pengembangan, penerapan dan pemasyarakatan teknologi harus mempertimbangkan aspek sosial budaya yang berkembang dan mengakar.
Diketahui, berbagai jenis dan ragam TTG sudah dikembangkan oleh berbagai pihak, baik dari Pemerintah maupun akademisi dalam lingkup penelitian dan perekayasaan. Dan berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan TTH yang dilakukan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, TTG pun, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis teknologi.
“Yakni, seperti alat TTG pengolahan pangan, alat TTG pemanfaatan energi, alat TTG penyediaan infrastruktur, alat TTG pengelolaan lingkungan dan alat TTG kemampuan ekonomi. Tentunya alat-alat TTG telah dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan, potensi sumber daya alam dan kemampuan masyarakat penggunanya sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal,” papar lt Bupati Bintan.
Didasari pemikiran tersebut, imbuhnya, maka kegiatan lomba TTG ini diharapkan sebagai forum pertemuan dan ajang lomba guna memunculkan Teknologi Tepat Guna, yang bisa bermanfaat bagi masyarakat bintan.
Selain itu juga sebagai upaya peningkatan pemanfaatan TTG dalam mendukung penguatan sistem inovasi di Daerah .(eza)