BATAM (HK) — Kawasan Batam Aero Technic (BAT) didirikan di lahan seluas 30 hektar yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam, mulai beroperasi sejak tahun 2014.
Dalam kunjungannya, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi menyatakan bahwa lahan seluas 30 hektar tersebut mampu menampung 26 pesawat di dalam hanggar atau bengkel pesawat.
“Masih ada lahan kosong sekitar 20 hektare, mudah-mudahan bisa di izinkan oleh BP Batam sehingga total 50 hektar,” Katanya lebih lanjut, Kamis (21/3/2024).
Alasan pemilihan Batam sebagai lokasi hanggar Lion untuk wilayah Barat adalah karena fasilitas yang tersedia di Bandara Hang Nadim Batam, termasuk landasan pacu sepanjang 4 KM yang sudah dapat didarati pesawat berukuran besar.
Dengan kehadiran unit hanggar ini, diharapkan akan meningkatkan kapasitas perawatan pesawat secara nasional dan internasional, serta mengurangi jumlah pekerjaan yang harus dikirim ke luar negeri.
“Ini juga memberikan kesempatan untuk produksi komponen pesawat di Indonesia, seperti bahan pesawat, kabel, karet, dan pipa, sehingga kita dapat bersaing secara internasional,” katanya.
Selain itu, pentingnya audit, pemantauan, dan pelatihan bagi para teknisi muda, tidak hanya terkait dengan suku cadang, tetapi juga sumber daya manusia.
Presiden Direktur Lion Group juga memberikan pandangannya tentang tingginya harga tiket pesawat.
“Mahal itu kalau kita menjual di atas regulasi diatas aturan yang ada, tentang Tarif Batas Atas (TBA),” katanya. (nita)