BATAM (HK) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kini telah menghadirkan Rumah Asuh Terintegrasi (RAT), sebagai upaya dalam mengatasi persoalan stunting awal dari hulu.
Keberadaan dan peran terhadap Rumah Asuh Terintegrasi (RAT) tersebut, sebagai bentuk kegiatan dan inovasi dari BKKBN Kepri dalam mendukung Indonesia Emas 2045 mendatang.
Kepala BKKBN Kepri, Rohina mengatakan bahwa, di Rumah Asuh Terintegrasi (RAT), tersedia layanan kesehatan hingga konseling, mulai dari calon pengantin (Catin), bimbingan ibu menuju melahirkan, hingga pola asuh serta pemenuhan gizi pada anak.
Maka, imbuhnya, kita pun (BKKBN Kepri menyediakan tim dari dokter, psikolog, yang kita siapkan disini.
“Tentu harapan kita, seperti harapan ibu Gubernur bisa terlaksana,” ungkap Rohima, usai meresmikan RAT Gemas, bersama Plt Gubernur Kepri Marlin Agustina, Selasa (22/10/2024), di Kawasan Industri Batamindo Cakrawala, Mukakuning, Batam.
“Kami memang tidak hanya mengasuh anak, tapi menyediakan layanan konseling bagi orang mau menikah, catin. Sehingga memang kita, sesuai harapan bapak Kepala BKKBN pusat, kita dapat mencegah dari hulu. Kalau orang itu sudah kena stunting repot juga,” kata Rohina.
Ia menyampaikan Rumah Asuh Terintegrasi merupakan yang pertama di Indonesia, sebagai bentuk inovasi dari BKKBN Kepri dalam mendukung Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Kepala BKKBN pusat mengharapkan kami memiliki inovasi bagaimana mencegah dan menyiapkan dari hulu ke hilir. Inilah yang kami siapkan Rumah Asuh Terintegrasi,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, keberadaan rumah asuh tersebut didirikan di wilayah asrama pekerja industrial di Kota Batam, yang dinilai memiliki angka produktifitas yang cukup tinggi.
Kepala BKKBN Kepri berharap, dengan hadirnya Rumah Asuh Terintegrasi dapat menjadi wadah bagi para pekerja yang sudah memiliki anak ataupun pekerja yang berencana menikah untuk melakukan konseling yang tersedia di rumah itu.
“Tidak hanya mengasuh anak, tapi konseling-konseling lainnya. Seperti menyiapkan ibu yang akan melahirkan, dan pemberian ASI eksklusif pada anak, kemudian catin,” kata Rohima.
Sementara Plt Gubernur Kepri Marlin Agustina mengapresiasi inovasi yang diinisiasi oleh BKKBN Kepri itu. Ia menyampaikan, meski prosesnya akan berjalan panjang, tetapi program ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara berbagai pihak, termasuk kawasan industri dan sektor swasta.
“Pemprov Kepri mengapresiasi inovasi yang diinisiasi oleh BKKBN Kepri. Meskipun prosesnya akan berjalan panjang, tetapi program ini merupakan hasil kerja sama yang solid antara berbagai pihak, termasuk kawasan industri dan sektor swasta,” ungkap Marlin.
Bahkan menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan semangat besar untuk mendukung pekerja di Kota Batam, terutama dalam memastikan kesejahteraan ibu dan anak-anak mereka.
“Jika kita peduli terhadap anak-anak sekarang. Maka, saya yakin Indonesia akan memiliki SDM yang luar biasa, terutama di bidang kesehatan, pada 2045 nanti,” kata Marlin.
“Dimana, rumah asuh ini tidak hanya menyediakan layanan kesehatan, akan tetapi juga pendidikan, tempat bermain, dan berbagai fasilitas lainnya yang lengkap,” pungkas Plt Gubernur Kepri. (ant)