BATAM (HK) — Melalui seminar nasional, Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, mengembangkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa memasuki pasar internasional.
Kepala Bank Indonesia Kepri, Suryono menyebutkan, seminar nasional dalam kegiatan GMP 2023 ini adalah bagian integral, dari upaya BI untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung UMKM di Kepri.
“Tujuan kami itu memberi jalan agar UMKM ini mampu melakukan ekspor nantinya,” sebutnya pada Rabu (27/9).
Lanjut Suryono, ada tiga hal yang dilakukan pihaknya agar demikian bisa terwujud, mendukung UMKM korporatisasi, meningkatkan kapasitas dan akses pembiayaan.
“Korporatisasi ini artinya, kami melibatkan pembentukan lembaga-lembaga yang akan membantu UMKM,” katanya.
Kemudian, peningkatan kapasitas kata Suryono, di sini mencakup berbagai aspek seperti peningkatan kualitas produk dan pemasaran.
“Kami telah berkolaborasi dengan pemprov dan pihak terkait, termasuk program kredit 0 persen terkait pembiayaan. Ini sebagai bukti kongkrit sinergi dalam memperkuat UMKM di Kepri ini,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, apresiasinya kepada Bank Indonesia Kepri atas upaya mereka dalam membina produk-produk unggulan UMKM dari berbagai kabupaten di Kepri.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat, terutama Bank Indonesia Kepri, di mana produk-produk UMKM dapat lebih ditingkatkan daya jual dan kehadirannya di pasar,” katanya.
Gubernur Ansar Ahmad berharap, potensi UMKM akan menjadi pendorong utama bagi ekonomi lokal. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah akan memberikan dukungan dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM. (Per)