Menu

Mode Gelap
AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

EKONOMI

BBM Menjadi Biang Kerok Harga Sembako Melonjak

badge-check

JAKARTA (HK) – Pada Selasa, 28 Februari 2023 terpantau beberapa bahan makanan pokok naik. Seperti cabai rawit merah yang meningkat sebesar 0,78% menjadi Rp 59.270/kg. Selain daging sapi murni naik Rp110 atau 0,08% menjadi Rp133.960/kg.

Untuk beras, hari ini turun. Harga beras medium turun menjadi Rp 11.830 per/kg, dan harga beras premium turun menjadi Rp 13.480/kg. Dibandingkan dengan bulan lalu, harga saat ini masih lebih mahal. Harga eceran rata-rata beras medium pada Januari 2022 adalah Rp11.550/kg dan harga eceran rata-rata beras premium adalah Rp13.140/kg.

Ajib Hamdani, Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), menjelaskan alasan kenaikan harga pangan disebabkan oleh efek musiman siklus produksi ditambah efek domino kenaikan harga BBM.

Menurut Ajib, situasi pangan Indonesia menghadapi masalah yang kompleks. Sehingga mengalami “lag of time (jeda waktu)”. Jadi kadang panen melimpah tapi kadang panen berkurang dan keterlambatan panen menyebabkan harga berfluktuasi, kadang naik kadang turun,” kata Ajib, Selasa, 28 Februari 2023.

Di sisi lain, menurut dia, persoalannya adalah rendahnya produktivitas. “Namun, produktivitas panen Indonesia secara umum lebih rendah dibandingkan negara lain. Pada dasarnya, HPP atau harga pokok penjualan sudah mahal, sehingga wajar tren kenaikannya sekarang masih berlanjut,” jelasnya.

Menurut Ajib, kondisi ini diperparah dengan kenaikan harga BBM, termasuk kenaikan BBM bersubsidi. “Apalagi sekarang, ketika harga BBM terus naik sejak September tahun lalu. Ketika kita mulai menurunkan bantuan sosial di akhir tahun ini efek dari kebijakan fiskal mulai menyempit, jadi dari tentu saja kenaikan harga ini tidak bisa dihindari,” katanya. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah harus memiliki program jangka pendek dan panjang untuk mengatasi masalah pangan ini. (cnbc)

Baca Lainnya

Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025

12 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis

12 Desember 2024 - 14:37 WIB

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

Trending di EKONOMI