ACEH UTARA (HK) – Banjir akibat luapan Sungai Krueng Keureutoe dan Krueng Pirak kembali melanda Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di tiga kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, dan Tanah Luas, pada Senin (7/10/2024).
Padahal, banjir di lokasi tersebut baru surut dua hari sebelumnya setelah sempat merendam wilayah itu sejak Kamis hingga Sabtu pekan lalu.
Desa-desa yang terendam cukup parah antara lain Gampong Lawang, Tanjung Haji Muda, Alue Thoe, Meuria, Hagu, Tumpok Barat, Siren, Beuringen, dan Alue Thoe di Kecamatan Matangkuli.
Di Kecamatan Pirak Timu, banjir melanda Desa Leupe, Krueng Kreh, Pange, dan Alue Bungkoh.
Menurut Zulfadli, tokoh pemuda Matangkuli, warga di Gampong Tanjung Haji Muda dan Gampong Lawang sibuk menyelamatkan barang-barang dan bersiap mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Arus banjir terus meninggi sejak pagi, warga segera mengamankan barang-barang mereka,” ungkapnya.
Banjir yang berulang ini memperburuk kondisi ekonomi warga. Ratusan hektare lahan pertanian yang baru ditanami empat hari sebelumnya rusak, sehingga mengancam sumber penghasilan mereka.
Lebih parah lagi, perhatian dari pemerintah dianggap masih minim, dan warga hanya bisa bertahan dengan persediaan makanan yang ada di rumah masing-masing.
Selain itu, banjir juga mengganggu aktivitas anak-anak yang tidak dapat pergi ke sekolah, dengan akses keluar-masuk desa-desa seperti Gampong Tanjung Haji Muda dan Gampong Lawang terputus akibat genangan air yang mencapai ketinggian 6 cm hingga 1,5 meter.
Sumber: Media Indonesia