BATAM (HK) – Dalam rangka menanggulangi banjir di Kota Batam, Kepulauan Riau, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) bersinergi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Wan Taufik, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DBMSDA Kota Batam, menjelaskan bahwa banjir yang melanda beberapa pemukiman warga di Kota Batam disebabkan oleh pasang air laut yang mencapai tinggi tertentu.
“Kami mau cek pakai drone kondisi drainase primer apakah terjadi sedimentasi, sehingga perlu dilakukan normalisasi oleh pihak BWS,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis (25/1/2024).
Dalam upayanya untuk menanggulangi banjir, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa alat berat di lokasi-lokasi yang rentan terkena banjir.
“Tadi malam terjadi pasang air laut yang cukup tinggi, makanya kami mau cek saluran drainase primer Patam Lestari, apakah terjadi sedimentasi yang cukup parah. Karena saluran tersebut meluap sehingga mengakibatkan banjir di Tiban 3 dan Tiban 2, sebab muara saluran perumahan tersebut ke saluran Patam Lestari,” ujar dia.
Sebelumnya, DBMSDA Batam mencatat adanya sekitar 28 titik lokasi banjir di kota tersebut.
Suhar, Kepala DBMSDA Kota Batam, menjelaskan bahwa salah satu lokasi banjir terjadi di Kawasan Bengkong Swadebi.
Ia menyebutkan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh lambatnya proses pembuangan air dari hulu ke laut, sehingga ketika debit air meningkat, air meluap dan merendam rumah-rumah warga.
“Bengkong Swadebi tidak bisa dioptimalkan kinerja salurannya, karena sudah padat oleh bangunan rumah. Ini menyebabkan alat berat tidak bisa masuk. Sudah dari tahun 2000 lokasinya seperti itu. Jadi, hanya bisa mengandalkan petugas untuk membersihkan saluran dan secara manual, sebab alat tak bisa masuk,” kata Suhar. (ant)