TANJUNGPINANG (HK) — Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, PP dan KB), akan memberikan Program Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal kepada ibu hamil dan balita yang berisiko stunting.
Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam menjelaskan, dalam pelaksanaan program ini, tim pelaksana disetiap kelurahan bertugas memasak sesuai resep yang telah disiapkan, dengan memperhatikan pemenuhan menu gizi seimbang.
Kemudian, PMT ini akan diantarkan langsung ke rumah-rumah sasaran, yaitu ibu hamil dan balita yang berisiko stunting.
“Pelaksanaan pemberian PMT dilakukan melalui puskesmas-puskesmas yang bekerjasama dengan tim pelaksana di setiap kelurahan,” sebut Rustam pada Senin (20/5/2024).
Lanjut Rustam, sasaran penerima PMT berbasis pangan lokal ini adalah balita usia 6-59 bulan yang tidak mengalami kenaikan berat badan, dalam dua periode penimbangan berturut-turut atau balita yang kurang gizi.
“Untuk jumlah balita berisiko stunting yang menjadi sasaran PMT ada 251 anak. Mereka tersebar di Kecamatan Tanjungpinang Kota sebanyak 56 anak, Kecamatan Tanjungpinang Timur 80 anak, Kecamatan Tanjungpinang Barat 32 anak, dan Kecamatan Bukit Bestari 83 anak,” ungkapnya.
Sedangkan kata Rustam, untuk ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) yang menjadi sasaran pemberian PMT lokal, di Kota Tanjungpinang ada sebanyak 117 orang.
Mereka tersebar di Kecamatan Tanjungpinang Kota sebanyak 7 orang, Kecamatan Tanjungpinang Timur 35 orang, Kecamatan Tanjungpinang Barat 15 orang, dan Kecamatan Bukit Bestari 60 orang.
“Sasaran ibu hamil dalam program ini adalah mereka yang termasuk kategori KEK, dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5 kg/m², atau mengalami anemia,” ucapnya.
Rustam menyebutkan, dengan pemberian PMT kepada ibu hamil KEK ini, diharapkan tidak ada bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang berisiko stunting. Demikian juga untuk balita, diharapkan balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan dan yang gizinya kurang dapat segera pulih dan tidak jatuh ke kondisi stunting.
“Karena menurut kami, program ini dapat membantu meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita, serta mencegah terjadinya stunting di kota Tanjungpinang,” tutupnya. (r/per).