TANJUNGPINANG (HK) — Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, angka inflasi di kota setempat di setiap tahunnya berada di 3,07 persen.
Diketahui, angka tersebut masih berada di bawah angka inflasi provinsi yang berada di 3,67 persen, dan menjadikan Tanjungpinang menjadi kota dengan urutan ke-13 terendah di Pulau Sumatera.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Mei 2024, yakni angkutan udara sebesar 0,18 persen, emas perhiasan 0,2 persen, beras 0,1 persen, sigaret kretek mesin 0,13 persen, beras 0,03 persen, ikan selar sebesar 0,08 persen, dan daging ayam ras 0,07 persen.
Menanggapi data dari BPS tersebut, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyebutkan, inflasi di Tanjungpinang dapat terkendali karenakan kerja sama yang baik dengan berbagai stakeholder, berfokus dan berkesinambungan.
“Saya apresiasi kerjasama ini sehingga inflasi di Tanjungpinang, dapat terkendali dengan yang baik, harapan saya kedepannnya melalui TPID ini kita tetap menaruh atensi agar inflasi dapat terkendalikan dengan baik,” sebutnya saat rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait pada Rabu (12/6/2024).
Lanjut Zulhidayat, saat ini Pemko Tanjungpinang juga telah menjalankan program dan kebijakan untuk menekan gejolak kenaikan harga bahan pokok, terutama yang menjadi komoditas penyumbang inflasi.
Beberapa program yang telah dijalankan diantaranya Gerakan Pangan Murah, Operasi Pasar, serta memberikan subsidi terhadap distribusi barang.
Kemudian, terkait inflasi tersebut Zulhidayat juga mengingatkan agar tetap menjalankan strategi 4 K dalam pengendalian Inflasi, yaitu kesediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan Komunikasi Efektif.
“Berdasarkan arahan Pj Wako Andri, saya meminta kepada setiap OPD yang berkaitan dalam penanganan inflasi dapat terus melakukan inovasi dalam setiap program. Semoga di waktu mendatang Pemko Tanjungpinang dapat kembali memperoleh TPID Award dan memastikan stabilitas harga bahan pokok dapat terjaga dengan baik,” kata Zulhidayat.
Sebagai langkah menanggulangi dampak inflasi, yakni tetap menjaga daya beli masyarakat, kemudian Pemkot Tanjungpinang juga terus mendorong upaya pengendalian inflasi daerah dengan memantau harga dan ketersedian barang. (r/per).