LINGGA (HK) – Menjaga tradisi bukan sembarang orang, meski kini usianya memang sudah tidak muda lagi, namun Pak Long Dang masih hapal dalam setiap gerakan Tari Zapin Kote asal Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Pria yang memiliki nama asli Zaini bahkan masih ingat wiraga, wirama, wirasa dan bagaimana pengalamannya dalam menjaga serta melestarikan Tarian Zapin Kote agar tak hilang karna pembaharuan zaman, dan kini usaha Pak Long Dang bersama sejawatnya seperjuangannya tak sia-sia.
Pasalnya, Tari Zapin Kote Lingga kini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia milik Kabupaten Lingga di Kepri.
Pak Long Dang juga mengajarkan Tari Zapin Kote kepada sejumlah pelajar. Melalui workshop yang digelar Dinas Kebudayaan atau Disbud Kepri, peserta mulai dari kalangan pelajar, komunitas, hingga anggota sanggar seni di Singkep Pesisir dan Singkep mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat demi Tradisi tetap hidup diantara perubahan zaman.
Tari Zapin Kote berasal dari Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Peserta pelatihan dilatih gerak khas Zapin Kote Beberapa peserta tampak kesulitan dalam menerapkan langkah Zapin, namun juga tak sedikit yang mudah mengerti.
Diringi musik, para peserta perlahan mulai bisa menari dengan gerak langkah Zapin dan Bahkan, para peserta diajak untuk lebih merasakan wirama Zapin agar menciptakan senyawa dalam setiap rentak Zapin.
Kemudian, para peserta menampilkan tarian dari hasil tersebut pada malamnya, dengan pakaian baju kurung Melayu Kepri, Melayu Pesisir.
Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Kesenian Disbud Kepri, Irwanto Daud juga turut bersama-sama mengikuti Workshop tersebut.
Mewakili Kepala Disbud Kepri, Irwanto Daud menjelaskan, bahwa workshop ini merupakan bentuk pembinaan dari pemerintah daerah kepada para pelaku Seni baik itu seni tradisi dan kreasi diKabupaten Lingga.
Daud juga menuturkan, Zapin Kote yang telah ditetapkan menjadi WBTB jangan sampai hilang apalagi punah. oleh karna itu, pihaknya terus melestarikan dan mengembangkan tarian ini lewat pembinaan dan berbagai cara guna untuk tetap lestari.
“ini adalah langkah dan gerak yang telah disepakati bersama oleh tokoh-tokoh para pelaku Zapin Kote yang ada di sini,” ujarnya
Pihaknya juga sering mengundang penari Zapin Kote untuk tampil di pertunjukan Budaya di Provinsi Kepri.
“Kami juga mengharapkan ada terbentuknya Desa Budaya khusus yang ada di Desa Kote, sebagai bentuk keseriusan menjaga Warisan Tarian Zapin Kote ini” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disbub Lingga, Drs. Azmi mengatakan, pihaknya tentu memberi laluan kepada Disbud Kepri, yang telah memberikan dukungan terhadap perkembangan Zapin Kote, khususnya dikabupaten Lingga.
“Karena ini adalah upaya dalam melindungi, membina, mengembangkan, melestarikan serta memanfaatkan salah satu objek budaya yaitu budaya kesenian,” jelasnya.