– Gelar FGD Penyusunan Proposal Skripsi
BINTAN (HK) -Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Labor Pantun dan Khasanah Melayu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri) bekerja sama dengan Bidang Kepemudaan Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penyusunan Proposal Skripsi.” Kegiatan ini menjadi salah satu wujud pembinaan pemuda yang tidak hanya berfokus pada kebudayaan Melayu, tetapi juga mendukung kebutuhan akademik anggotanya.
FGD ini diselenggarakan sebagai respon terhadap kebutuhan pemuda binaan LAM Tanjungpinang, mayoritas yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Tanjungpinang. Tujuan kegiatan ini adalah membantu mahasiswa mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
Sebagai narasumber, hadir Anisa Ulfa, S.Pd., lulusan terbaik Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) sekaligus lulusan terbaik STAIN Sultan Abdurrahman tahun 2024 dengan IPK 3.90.
Dalam paparannya, Anisa Ulfa menjelaskan tahapan penting dalam penyusunan proposal skripsi, mulai dari penentuan judul, latar belakang, rumusan masalah, hingga referensi yang menggunakan aplikasi Mendeley.
“Ketika menghadapi kesulitan dalam penulisan, jangan menyerah atau menghilang. Carilah solusi dengan berdiskusi bersama dosen, teman, atau alumni,” pesan Anisa Ulfa kepada peserta.
Ketua Bidang Kepemudaan LAM Tanjungpinang sekaligus Kepala Labor Pantun dan Khasanah Melayu STAIN Kepri, Ramli Muasmara, M.Pd.I., menyampaikan bahwa pembinaan pemuda dilakukan secara rutin setiap bulan untuk menjadi wadah bagi pengembangan potensi, keterampilan, serta kegiatan positif lainnya. Selain itu, pembinaan ini bertujuan menjadi ruang diskusi dan pembelajaran mengenai kebudayaan, pendidikan, keislaman, dan berbagai topik lainnya.
Ramli juga mengutip data dari Kementerian Kesehatan (2023) yang menyebutkan bahwa hampir 60 persen generasi Z mengalami masalah kesehatan mental akibat pengaruh media sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, pembinaan pemuda ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Kami mengimbau kepada orang tua untuk mendorong anak-anaknya bergabung dalam kegiatan pembinaan ini. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah sangat kami harapkan untuk memastikan adat dan budaya Melayu tetap menjadi jati diri pemuda Tanjungpinang,” ujar Ramli pada Sabtu (18/1/2025).
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai pendampingan akademik, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai Melayu di kalangan generasi muda. Labor Pantun dan Khasanah Melayu STAIN Kepri bersama LAM Tanjungpinang berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan potensi generasi muda melalui kegiatan-kegiatan edukatif dan kultural. (r/eza)