BATAM (HK) – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 008 Sagulung menyelenggarakan kegiatan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Budaya Lokal.”
Ketua panitia, Puji Lestari, menjelaskan bahwa tema ini diangkat untuk menyesuaikan dengan budaya dan tradisi Melayu di Kepulauan Riau.
Tema kearifan budaya lokal ini diterjemahkan dalam berbagai subtema, yang masing-masing disesuaikan dengan fase siswa.
“Untuk fase A, subtemanya adalah jajanan Khas Daerah Melayu Kepulauan Riau. Sementara itu, fase B mengangkat Tradisi dan Adat Istiadat Melayu Kepulauan Riau, dan fase C membahas Batik dan Pemanfaatan Limbah Sekolah,” ujarnya Kamis (14/11/2024).
Wakil ketua panitia, Ramlan, mengungkapkan bahwa acara dimulai dengan arakan pengantin dan diiringi musik drumband. Pembukaan dilanjutkan dengan pantun pembuka, lagu Indonesia Raya, tari persembahan, doa, serta sambutan dari ketua panitia dan kepala sekolah.
Berbagai penampilan disuguhkan oleh siswa, seperti tarian zapin Melayu dari kelas 1, berbalas pantun dari kelas 4, dan tarian seloka anak muda yang dibawakan oleh kelas 6.
Selain itu, ada juga gurindam 12, tarian dzikir Putri, dan fashion show pakaian adat Melayu yang diperagakan oleh siswa kelas 1 hingga 6.
Para siswa juga menampilkan ragam pakaian adat Melayu, seperti baju kurung tradisional, tanjak laksamana, kain songket untuk anak bujang, dan kain songket di bawah lutut untuk pria dewasa. Kelas 3 menampilkan tarian Ayam Didik, disusul silat dari kelas 4, 5, dan 6, serta tarian Lemak Manis dari kelas 5.
Sarino, kepala sekolah SDN 008 Sagulung, menyatakan bahwa tema kearifan budaya lokal ini merupakan hasil kegiatan P5 selama semester ganjil. Kegiatan ini adalah upaya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada siswa melalui berbagai aktivitas budaya.
“siswa-siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila, seperti sikap beribadah, memiliki rasa sosial yang tinggi, sopan santun, dan musyawarah, dipilih sebagai contoh bagi teman-teman lainnya. Mereka juga diberikan penghargaan berupa sertifikat,”. ujarnya
Dalam acara ini, juga disediakan beberapa stan yang memamerkan hasil karya siswa selama enam bulan terakhir, seperti batik, anyaman, dan makanan khas Melayu. Sarino menegaskan pentingnya identitas budaya Melayu sebagai bagian dari nilai lokal yang bisa dimiliki siapa saja.
Acara yang berlangsung dari pukul 07.30 hingga 11.00 ini dihadiri oleh sekitar 1.200 orang dan dilaksanakan di SDN 008 Sagulung. (ika)