BATAM (HK) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan sebanyak 66.800 siswa sekolah dasar (SD), yang duduk di kelas satu, dua dan lima, pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
Hal tersebut, untuk pemberian imunisasi dhipteria tetanus (DT), atau tetanus diphteria (TD), supaya melindungi anak-anak Kota Batam dari berbagai penyakit. Yakni, seperti difteri dan tetanus.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, adapun rincian dari target BIAS tersebut, sebanyak 22.422 orang siswa kelas satu untuk di imunisasi DT, sebanyak 22.189 siswa kelas dua untuk imunisasi TD, dan sebanyak 22.189 orang siswa kelas lima, untuk imunisasi TD.
“Hingga saat ini, capaian untuk yang kelas satu SD baru 5,1 persen, atau 1.148 siswa sudah diimunisasi, dan untuk siswa kelas dua, 4,4 persen atau 973 anak. Sedangkan untuk siswa kelas lima, baru 4,6 persen atau 1.010 orang anak,” kata Didi, Senin (11/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa, pemberian imunisasi tersebut dilakukan di sekolah-sekolah di Kota Batam. Namun, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti imunisasi di sekolah, maka bisa mendatangi puskesmas terdekat. “Imunisasi tersebut bisa dilaksanakan di 21 puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan,” ujar Kadiskes.
Diterangkan Kadiskes Batam ini, pemberian imunisasi DT dan TD bertujuan untuk melindungi anak-anak Kota Batam dari berbagai penyakit seperti difteri dan tetanus. “Untuk November, kelas 1 imunisasi DT, dan kelas 2 TD,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan Air Susu Ibu (ASI), penting untuk melindungi dan membentuk sistem kekebalan tubuh. Namun untuk perlindungan spesifik perlu bantuan vaksin pada anak, agar dapat terlindungi sempurna dari berbagai virus pada masa depan.
“ASI adalah anugerah alami dari Tuhan, yang memberikan nutrisi lengkap bagi bayi dan memiliki manfaat untuk menciptakan kekebalan secara umum. Meski begitu, ASI tidak sepenuhnya memberikan kekebalan khusus terhadap penyakit tertentu yang berisiko fatal,” kata Hinky, saat berdiskusi yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI secara daring, di Jakarta, Jumat lalu.
Oleh karena itu, lanjutnya, vaksin lengkap yang disarankan oleh pemerintah sangat disarankan, agar si anak memiliki kesehatan yang paripurna dalam tumbuh kembang mereka nantinya.
Seperti halnya polio, ia menyarankan untuk orang tua, agar terus mengikuti serta memberikan vaksin tersebut, kepada anak-anak mereka. “Sebab, Virus Polio dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kehidupan anak,” pungkas Ketua KIPI. (ant)