Menu

Mode Gelap
AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

NASIONAL

865 Ternak di Bengkulu Terjangkit Penyakit Ngorok selama Dua Bulan Terakhir

badge-check


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

BENGKULU (HK) – Penyakit ngorok yang menyerang sapi dan kerbau di Provinsi Bengkulu semakin meluas dalam dua bulan terakhir.  Tiga kabupaten yang terdampak, yakni Kaur, Bengkulu Selatan, dan Kepahiang, mencatatkan peningkatan jumlah ternak yang terjangkit.

Hingga Rabu (23/10/2024), dilaporkan ada 865 ekor ternak yang tertular penyakit ini, dengan jumlah terbesar berada di Kabupaten Kaur.

Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), Kaur menjadi wilayah dengan dampak terparah, di mana 764 ekor ternak, termasuk 550 kerbau dan 214 sapi, terkena penyakit ngorok.

Di Bengkulu Selatan, tercatat 100 ekor ternak terinfeksi, sementara di Kepahiang baru satu ekor kerbau yang terdeteksi. Sebanyak 177 ekor ternak mati akibat penyakit ini, mendorong Disnakeswan untuk mempercepat vaksinasi guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Indah Permatasari, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan, mengimbau para peternak segera melakukan vaksinasi dan penanganan terhadap ternak yang menunjukkan gejala, seperti malas makan, hidung beringus, perut kembung, dan napas berbunyi ngorok.

Vaksin telah disalurkan ke berbagai kabupaten, termasuk 1.000 dosis untuk Kaur dan 500 dosis untuk Bengkulu Selatan.

“Kami sudah mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah terdampak dan berharap para peternak segera mengambil langkah preventif. Jika ada gejala yang muncul, seperti napas berbunyi ngorok dan hidung beringus, segera bawa ternak ke petugas kesehatan hewan,” ujar Indah, dikutip Jumat (24/10/2024).

Ia juga menegaskan pentingnya isolasi ternak yang sakit agar tidak menularkan ke hewan lain. “Jika ada ternak yang terjangkit, kami sarankan segera memisahkan dari kawanan agar penyakit ini tidak menyebar lebih luas,” tambahnya.

 

 

Sumber: Media Indonesia

Baca Lainnya

Hendra Setiawan Bakal “GANTUNG RAKET”usai Indonesia Masters

12 Desember 2024 - 11:09 WIB

Gajah Liar Masuki Wilayah Permukiman Penduduk di Pekanbaru

12 Desember 2024 - 11:07 WIB

116 Kasus HIV/AIDS Baru sepanjang 2024 di Tabanan

11 Desember 2024 - 16:59 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

Polisi Ungkap Skema Pemalsuan dan Penipuan di KoinP2P

25 November 2024 - 11:32 WIB

Trending di NASIONAL