PEKANBARU (HK) – Sumatera kembali menghadapi peningkatan jumlah hotspot yang menjadi indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Berdasarkan pantauan terbaru dari satelit, jumlah titik panas di Pulau Sumatera terus meningkat, dengan total 179 hotspot yang terdeteksi pada Rabu (23/10/2024). Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah yang paling terdampak, mencatat 48 titik panas.
Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, M. Ibnu Amiruddin, menjelaskan bahwa titik-titik panas ini tersebar di sembilan provinsi di Sumatera.
Selain Sumatera Utara yang mencatat jumlah terbanyak, Sumatera Barat terpantau memiliki 31 titik, Sumatera Selatan 29 titik, Riau 24 titik, dan Lampung 17 titik. Titik panas juga terdeteksi di Jambi dengan 14 titik, Aceh 8 titik, Bangka Belitung 6 titik, serta Bengkulu dengan 2 titik panas.
“Total hotspot di Sumatera mencapai 179 titik,” jelas Ibnu.
Di Provinsi Riau sendiri, 24 titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten seperti Rokan Hulu, Pelalawan, Bengkalis, Kampar, Siak, dan Kuantan Singingi.
Meski situasi hotspot meningkat, Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting, menyebut bahwa kondisi di Riau saat ini masih terkendali. Status siaga darurat Karhutla di Riau akan terus berlaku hingga akhir November.
“Kami tetap dalam posisi siaga dan siap menghadapi serta mencegah karhutla. Situasi di lapangan masih kondusif,” jelas Chaerul.
Sumber: Media Indonesia