JAKARTA (HK) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami pelemahan terbatas dalam sesi perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2024).
Penutupan bursa kemarin mencatat IHSG berada di level 7.480, turun 21,20 poin atau setara dengan 0,728 persen.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan inflasi di Amerika Serikat belum memberikan dampak positif.
Bahkan, inflasi inti AS mengalami kenaikan dari 3,2 persen menjadi 3,3 persen secara tahunan. Kenaikan ini mengecewakan pelaku pasar dan investor, terutama karena didominasi oleh sektor perumahan dan pangan yang berkontribusi hingga 75 persen terhadap inflasi.
Dari sisi domestik, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyoroti rendahnya porsi investasi asing yang diterima Indonesia di kawasan ASEAN, yang hanya sekitar 15 persen, padahal Indonesia menyumbang 40 persen terhadap total ekonomi dan populasi kawasan.
“Berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support di 7.465 dan resistance di 7.675,” tambah Nico dalam analisisnya.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyoroti bahwa IHSG telah menembus support minor di level 7.471 pada Kamis dan kini bergerak di bawah garis SMA-20 pada chart 15 menit. Hal ini mengindikasikan peluang melanjutkan tren turun menuju level 7.429.
Namun, jika IHSG dapat menembus resistance minor di 7.540, ada peluang untuk menguat ke level 7.642. “Level support IHSG ada di 7.429, 7.386, dan 7.347, sementara resistance di 7.642, 7.763, 7.810, dan 7.853. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish,” ungkap Ivan.
Sumber: Kompas.com