LINGGA (HK) – Tiga hari belakangan ini, keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM), bersubsidi, jenis pertalite tidak tersedia dan langka di Kota Dabo Singkep, Kebupaten Lingga, Kepri.
Sehingga, hal ini menyebabkan keresahan masyarakat yang membutuhkan BBM jenis pertalite untuk beraktivitas sosial maupun ekonomi.
Terkait hal ini, Ade Fariansyah salah satu aktivis muda masyarakat Lingga pertanyakan kinerja Pemkab Lingga, dalam mendistribusikan BBM bersubsidi di negeri yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini.
“Kami tidak mengerti kenapa BBM yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat bisa putus. Hal ini tentu membuat kepanikan di masyarakat luas,” kata Ade Fariansyah, Minggu (6/10/2024).
Dengan langkanya BBM jenis pertalite, membuat perekonomian masyarakat terhambat. Sehingga dia khawatir, dengan kondisi seperti ini, justru terjadi kepanikan di masyarakat yang menyebabkan aksi beli dan penimbunan BBM.
Hal ini harus diantisipasi dengen menjelaskan kondisi yang ada saat ini, serta langkah penanggulangannya.
“Kami khawatir dengan kondisi seperti ini, justru terjadi kepanikan di masyarakat yang menyebabkan aksi beli dan penimbunan BBM. Hal ini harus di antisipasi dengan menjelaskan kondisi yang ada saat ini, serta langkah penanggulangannya,” tegas Ade.
Ia berharap pemerintah dapat mengontrol penjualan BBM di Dabo Singkep secara khusus premium atau pertalite.
“Memang kita cari pertalite sekarang sulit. Seharusnya ada upaya dari pemerintah daerah untuk mengatasi hal ini. Jangan biarkan keresahan di masyarakat yang membutuhkan BBM jenis pertalite untuk beraktivitas sosial maupun ekonomi,” imbuhnya. (tir)