BALI (HK) – Harga beras memang naik gila-gilaan belakangan ini bahkan diramal bakal terus melonjak beberapa waktu ke depan, karena stok yang semakin menipis sementara permintaan diprediksi bakal tetap stabil bahkan meningkat jelang akhir tahun nanti.
Carolyn Turk sebagai Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan konsumen Indonesia telah membayar harga tinggi untuk beras.
“Harga eceran beras di Indonesia secara konsisten lebih tinggi daripada di negara-negara ASEAN,” ungkap dalam Indonesia International Rice Conference (IIRC), di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9/2024) kemarin.
Kenaikan harga beras di Indonesia juga sangat menggila. Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi harga beras sangat tinggi pada Agustus 2023, bahkan tingkatnya melampaui level inflasi yang tercatat sudah tinggi pada periode Oktober 2015 atau delapan tahun terakhir.
Harga beras Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Di sisi lain, survei menyatakan bahwa kesejahteraan petani Indonesia masih rendah.
Penyebab utama potensi mundurnya waktu tanam dan panen karena situasi El Nino. Akibatnya kekeringan sudah mulai terjadi di beberapa daerah.
Musim kemarau kering bakal terjadi dari wilayah Sumatra bagian tengah hingga Selatan, lalu seluruh pulau Jawa, disusul Bali hingga Nusa Tenggara Timur dan Barat, juga sebagian Papua.
Hal tersebut menyebabkan, masyarakat Indonesia harus merogoh kocek sedikit lebih banyak untuk kebutuhan pangannya, terutama untuk beras.
“Kami memperkirakan bahwa konsumen Indonesia membayar hingga 20% lebih banyak untuk makanan mereka daripada yang seharusnya mereka bayar di pasar bebas,” sebut Carolyn.
Sumber:MediaIndonesia