JAKARTA (HK) – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan salah satu penyebab harga minyak goreng tinggi saat ini karena pemenuhan Domestik Market Obligation (DMO) yang belum capai target.
Hal ini juga dipengaruhi imbas ekspor CPO yang melesu bagi para pengusaha kelapa sawit.
“Kenaikan minyak goreng khususnya yang curah ini memang tidak bisa dihindari. Hal ini dikarenakan realisasi pasokan DMO memang baru 46 persen dari kuota DMO yang ditetapkan,” kata Zulhas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3/2024).
Zulhas juga menjelaskan saat ini pengusaha kelapa sawit tak bisa memenuhi kewajiban DMO dikarenakan pasar ekspor CPO yang melesu.
“Jadi memang ini imbas ekspor CPO yang lesu, jadi ini realisasi DMO juga menurun dari pengusaha,” kata Zulhas.
Namun, Zulhas memastikan saat ini total pasokan untuk minyakkita sebesar 66.550 ton sedangkan minyak curah sebesar 56.992 ton.
Zulhas, mengutip data SP2KP per 8 Maret 2024 melaporkan, harga minyak goreng sawit curah mencapai Rp 15.600 per liter atau di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter.
Sumber: Republika