TANJUNGPINANG (HK) — Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Dewi Kumalasari mengungkapkan, dalam upaya menangani masalah kesehatan ibu dan bayi perlu kolaborasi antara pemerintah daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat.
“Masalah ibu dan bayi ini, seperti Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” sebut Dewi Kumalasari pada Kamis (7/3/2024).
Lanjut Dewi Kumalasari, pihaknya berharap semua pihak dapat bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan, dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi tersebut.
Upaya menurunkan AKI dan AKB kata Dewi Kumalasari, merupakan bagian dari upaya bersama untuk mencapai target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait kesehatan, khususnya dalam mencapai target angka kematian ibu dan bayi yang rendah.
“Salah satunya melalui peningkatan kapasitas bidan,” jelasnya.
Dewi Kumalasari menyebutkan, peningkatan kapasitas bidan juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, dan keterampilan mereka dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
“Karena hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama dalam menjaga kesejahteraan ibu dan bayi di tingkat lokal,” tuturnya.
Dewi Kumalasari mengatakan, para bidan juga memiliki peran yang cukup penting, yakni bidan dalam sistem pelayanan kesehatan. Karena bidan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan bayi.
“Meningkatkan kapasitas mereka tentu akan berdampak positif dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” tutupnya. (per).