BATAM (HK) — Dalam upaya memperkokoh kerjasama internasional, International Business Association (IBA) bersama Yayasan Pendidikan Budha Dharma Kepri (YPBDK), yang tergabung dalam Jin Gang Shan, menerima undangan dari presiden The World Fellowship of Buddhist (WFB) bulan Februari ini dan menunjuk perwakilan untuk berpartisipasi dalam United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
UNESCO dan WFB akan bersama-sama menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional di kantor pusat UNESCO di Paris, Prancis pada tanggal 21 hingga 23 Oktober tahun ini.
Presiden WFB akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Maret, YPBDK dan IBA akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menerima tamu-tamu terhormat, memperjuangkan hak menjadi tuan rumah Konferensi Tahunan Dunia WFB 2026 untuk Indonesia, dan membahas keikutsertaan dalam Konferensi Perdamaian Internasional yang diselenggarakan oleh kantor pusat UNESCO secara detail.
Yayasan Pendidikan Buddha Dharma Kepri didirikan di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia pada tahun 2014, dan telah lama mendukung berbagai kegiatan Jin Gang Shan di Indonesia.
WFB (The World Fellowship of Buddhist) adalah sebuah organisasi internasional yang memiliki sejarah 74 tahun semenjak berdirinya dan memiliki 40 negara anggota di seluruh dunia yang terdiri dari kalangan pengusaha sukses dan juga pengusaha muda.
International Business Association (IBA) dan Yayasan Pendidikan Buddha Dharma Kepri (YPBDK), yang tergabung dalam Jin Gang Shan, telah aktif berkolaborasi dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam berbagai bidang.
Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan budaya, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, industri, dan perdagangan, serta mempromosikan usaha di dalam dan luar negeri.
Selain itu, juga terlibat dalam inisiatif internasional, memfasilitasi pengenalan sumber daya untuk pembangunan sosial Indonesia dan membangun hubungan baik dengan organisasi internasional penting seperti Masyarakat Ekonomi Syariah di Indonesia.
IBA berdiri di Kota Batam pada 2018 dan menjadi anggota Aliansi Bisnis Jin Gang Shan APBA.
Selama lima tahun terakhir, telah berkolaborasi dalam pertukaran industri-akademi-bisnis di bawah Aliansi Pendidikan Jin Gang Shan dan Aliansi Industri dan Perdagangan.
Aliansi Pendidikan juga telah menandatangani MOU dengan 25 universitas asing dan 50 sekolah menengah di Indonesia untuk mendukung siswa dalam program internasional juga telah mempersiapkan platform pertukaran internasional untuk provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia serta merencanakan pembangunan pusat konvensi dan pameran provinsi di Galang Batang, 30 kilometer dari Pulau Bintan.
Sebelas kabupaten dan kota telah menandatangani perjanjian kerja sama, dengan lebih dari 50 lainnya menyatakan kesediaan untuk bergabung.
Biaya pembangunan ini akan didukung oleh promosi taman kehidupan ramah lingkungan dengan nilai output sekitar SGD 3 miliar dan dana tambahan untuk penilaian, estimasi, dan pengelolaan ESG.
Pusat konvensi dan pameran 38 Provinsi di Bintan memiliki luas sekitar 8 hektar, direncanakan setiap dua provinsi akan bersama-sama membangun ruang pameran dengan luas sekitar 0,5 hektar yang akan menampilkan sumber daya, prestasi politik, dan karakteristik lokal provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.
Area pameran ini akan membawa Indonesia menuju konsep dan pengelolaan ESG yang berkelanjutan, serta memperkenalkan investasi asing dan sumber pendanaan di seluruh pasar Indonesia.
Dimana dengan adanya konferensi tahunan WFB yang akan mendatangkan anggota dari 40 negara, maka pembangunan pusat pameran 38 provinsi di Bintan bisa secara langsung dikenalkan di forum tersebut sebagai pusat pertukaran bisnis, budaya dan Pendidikan bagi Indonesia dan Luar negeri kedepannya.
Ketua umum IBA, Shan Shan menjelaskan, IBA berencana merekrut profesional senior dari kantor akuntan Deloitte China untuk memberikan layanan konsultasi bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, membantu dalam strategi investasi, pembiayaan, talenta, dan digitalisasi.
“Mereka juga akan terus memperkenalkan para ahli industri internasional, pemerintah, dan akademisi melalui platform yang ada, dengan fokus pada Pusat Konvensi dan Pameran 38 Provinsi di Bintan,” kata Shan Shan, Rabu (6/3/2024).
Disebutkannya, tujuannya adalah untuk memperkenalkan sumber daya maju, mempraktekkan semangat keberlanjutan ESG, mengeksplorasi solusi dalam netralitas karbon dan energi hijau, serta menanggapi kepedulian lingkungan secara global. (dam)