BATAM (HK) — Tim Terpadu TNI-POLRI, Ditpam, dan Satpol PP melakukan penertiban Tambang Pasir Illegal di Wilayah Nongsa – Kota Batam pada hari Selasa (20/2/2024).
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol R. Moch Dwi Ramadhanto, SH, SIK, MH, dan diikuti oleh sejumlah perwira dan personel dari berbagai instansi terkait.
Penertiban ini dilaksanakan sebagai respons terhadap laporan masyarakat dan berita yang marak di media online dan media sosial.
Kapolda Kepri, Irjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, M.H., telah memerintahkan Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri N, SH, SIK, MH, untuk melakukan penegakan hukum terhadap penambangan pasir ilegal.
Meskipun tim terpadu tidak menemukan penambang yang sedang beroperasi saat penertiban di lapangan, mereka tetap akan memantau kegiatan penambangan ilegal di wilayah Kota Batam.
Kapolresta Barelang mengingatkan para pelaku penambangan ilegal untuk menghentikan aktivitas tersebut karena dapat merusak lingkungan, termasuk hutan lindung.
Bagi pelaku yang tertangkap, mereka akan dijerat dengan Pasal-pasal yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Ancaman hukumannya mencakup penjara dan denda yang besar.
Pelaku penambangan ilegal di hutan lindung juga dapat dijerat dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Ancaman hukumannya mencakup pidana penjara dan denda yang signifikan. (dian)