TANJUNGPINANG (HK) — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyebutkan, transportasi umum bisa menjadi solusi di Tanjungpinang yang cukup padat dan berpotensi timbulnya kecelakaan.
Apalagi sekarang ini banyaknya kasus kecelakaan di Tanjungpinang yang melibatkan pelajar. Namun kata Zulhidayat, persolan transportasi umum itu juga harus dibahas lebih serius dalam tataran implementasinya.
Pemko Tanjungpinang sebenarnya memiliki bus, namun sekarang digunakan untuk mengantar mahasiswa ke Dompak dan Senggarang.
“Jadi jika adik-adik kita yang tinggal di gang-gang sempit tentunya harus ke halte bus, untuk bisa berangkat menggunakan bus yang disediakan pemerintah,” katanya pada Kamis (22/2/2024).
Tapi kata Zulhidayat, terkait transportasi umum seperti angkot dan bus tersebut tren penggunaan angkot saat ini, sudah jauh berubah dari masa dulu yang menjadi moda transportasi utama.
“Kalau dulu angkot itu keren bagi kami, sekarang sudah jauh berubah pelajar sudah tidak mau lagi naik angkot seperti dulu karena sudah memiliki kendaraan,” ungkapnya.
Untuk itu kata Zulhidayat, seandainya dilakukan pengadaan transportasi umum, semuanya harus diskusikan serius. Pertimbangkan azas manfaatnya, jika nantinya setelah dilakukan pembelian namun nyatanya tidak terpakai maka akan timbul masalah baru.
“Jadi, jangan buru-buru misalnya beli 100 bus kemudian mangkrak, akhirnya kita akan berurusan dengan ranah kepolisian,” katanya.
Zulhidayat mengakui, memang transportasi umum bisa menjadi solusi di Tanjungpinang, yang cukup padat dan berpotensi timbulnya kecelakaan. Namun, itu harus didiskusikan dulu dengan semua pihak.
“Takutnya niat kita baik, tapi ujung-ujungnya ada masalah dikemudian hari,” tutupnya. (per)