BATAM (HK) – Banjir di daerah Kota Batam bukanlah hal yang baru. Dimana hujan deras yang sering melanda sebagian wilayah Kota Batam telah menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir, salah satunya di Lubuk Baja, Nagoya.
Dimana setiap hujan deras datang banyak warga Nagoya dan sekitarnya sering mengalami kebanjiran di pertokoan
dan perumahan belakangan ini.
Hng Jin Gui selaku warga dan politisi muda di Kota Batam juga mengangkat hal
tersebut, “Banjir ini bukan hal baru, sudah bertahun-tahun tapi tidak ada tindakan
tapi kalau sudah masa kampanye banyak yang pura-pura kerja penggalian parit.”
“Kita butuh bersuara agar banjir ini diselesaikan dengan serius, bukan hanya suruh tukang kerok sampah tapi harus pelebaran gorong-gorong,” Hng Jin Gui, Jumat (22/12/2023).
Dikatakan Hng Jin Gui, situasi paling sering terjadi kebanjiran ada di Kecamatan Lubuk Baja, terutama di sekitar Nagoya.
“Diantaranya yakni di dekat Grand Batam Mall, kawasan Villa Marina Nagoya, dan Tanjung Uma menjadi beberapa titik terdampak yang paling signifikan,” ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh warga sekitar Lucky Estate inisial Novi, yang sering
mengalami banjir cukup serius hingga banyak penghuni yang memilih pindah keluar.
Ada juga yang jalan-jalan berlobang mengakibatkan banyak terjadi genangan air yang tidak terlihat kasat mata.
“Banjir tidak hanya mengganggu lalu lintas dan menghambat akses tapi juga mengakibat kerugian material dagangan,” katanya.
Seorang pramuniaga di Nagoya, Riski menyampaikan bahwa genangan air dapat mencapai setinggi dengkul kaki saat kondisi hujan deras.
“Terkadang tidak tentu, kadang saat kondisi parah bisa setinggi dengkul kaki” ujarnya.
Beberapa penduduk Villa Marina, sempat mengekspresikan keheranannya ke
media massa karena kompleks tempat tinggalnya ikut terdampak banjir.
“Meskipun hujannya tidak berlangsung lama, tapi genangan air sungguh tinggi,” tuturnya. (r)